Arif Abu Hasan, NIM081511433095 (2019) DISTRIBUSI DAN RETENSI MERKURI PADA BERBAGAI ORGAN INDUK DAN FETUS MENCIT (Mus musculus) AKIBAT INDUKSI MERKURI KLORIDA (HgCl2) UMUR KEBUNTINGAN KE 8, 9, 10, DAN 11 HARI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
MPB.102-19 Has d abstrak.pdf Download (29kB) |
|
Text
MPB.102-19 Has d daftar isi.pdf Download (28kB) |
|
Text
MPB.102-19 Has d daftar pustaka.pdf Download (78kB) |
|
Text (FULLTEXT)
MPB.102-19 Has d.pdf Restricted to Registered users only until 10 October 2022. Download (984kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui distribusi dan retensi merkuri akut, sub kronis, dan kronis pada berbagai organ mencit (Mus musculus) bunting maupun tidak bunting. Penelitian ini menggunakan mencit bunting dan tidak bunting sebanyak 27 ekor dikelompokkan menjadi tujuh kelompok perlakuan dan dua kelompok kontrol, masing-masing terdiri dari tiga pengulangan. Pada kelompok mencit tidak bunting yaitu kelompok kontrol (K2) yang tidak diinduksi merkuri klorida, kelompok perlakuan P1, P2, dan P3 merupakan pengukuran kadar merkuri pada interval waktu masing-masing 24, 48, dan 72 jam. Pada kelompok mencit bunting diukur kadar merkuri pada umur kebuntingan 18 hari terdiri atas kelompok kontrol bunting (K1) yang tidak diiinduksi merkuri klorida, kelompok perlakuan PA, PB, PC, dan PD diinduksi merkuri klorida pada umur kebuntingan masingmasing 8, 9, 10, dan 11 hari. Sampel yang didapat kemudian dilakukan pengujian dengan metode AAS (Atomic Absorbtion Spectrophotometry) kemudian diuji One Way Anova, analisis regresi serta uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan, distribusi kadar merkuri tertinggi pada mencit tidak bunting terdapat pada organ rambut, sedangkan kadar merkuri terendah terdapat pada organ hepar. Retensi akut dan sub kronis kadar merkuri pada mencit tidak bunting mengalami kecenderungan kenaikan pada organ uterus, hepar, rambut, dan otak; sedangkan pada organ ginjal dan darah cenderung mengalami penurunan kadar merkuri. Pada mencit bunting, distribusi kadar merkuri tertinggi terdapat pada organ rambut, sedangkan kadar merkuri terendah terdapat pada organ otak fetus. Retensi sub kronis kadar merkuri mencit bunting mengalami kecenderungan kenaikan pada organ plasenta dan hepar sedangkan pada organ uterus, ginjal, rambut, otak induk, viseral fetus, dan otak fetus cenderung mengalami penurunan kadar merkuri.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK MPB 102/19 Has d | ||||||
Uncontrolled Keywords: | distribusi, retensi, merkuri klorida, Mus musculus, organ, fetus. | ||||||
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology | ||||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 10 Oct 2019 06:28 | ||||||
Last Modified: | 10 Oct 2019 06:28 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/88763 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |