ELISABETH KASIH, 050610125 (2010) PENGARUH VANADIL SULFAT TERHADAP AKTIVITAS GLUCOSE TRANSPORTER 4 DI JARINGAN OTOT RANGKA DAN ADIPOSA PADA MENCIT (Mus musculus) YANG MENDERITA DIABETES MELLITUS. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-kasihelisa-16821-ff1381-pAbstrak.pdf Download (681kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2011-kasihelisa-16821-ff1381-p.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Diabetes mellitus merupakan penyakit yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari dunia kedokteran, sebab berdasarkan data WHO, saat ini kurang lebih sebanyak 150 juta orang di seluruh dunia menderita penyakit tersebut dan diperkirakan akan bertambah hingga dua kali lipat pada tahun 2025. Kondisi diabetes mellitus, khususnya tipe 2, ditandai dengan gabungan resistensi jaringan terhadap aksi insulin dan defisiensi sekresi insulin relatif, dimana sel β-pankreas gagal untuk segera merespon kenaikan kadar glukosa dalam darah. Pada kondisi resistensi insulin, aktivitas enzim PTPase di dalam sel akan meningkat. Hal tersebut dapat mengakibatkan insulin signaling pathway lebih cepat terhenti. Terapi obat-obatan yang beredar hingga saat ini diantaranya ialah: golongan sulfonilurea, biguanid dan thiazolidinedione, serta inhibitor α-glukosidase. Namun, terapi dengan oral anti diabetes (OAD) tersebut seringkali memberikan efek samping yang merugikan, demikian pula halnya terapi dengan insulin. Selain itu, baik OAD dan insulin dapat memungkinkan terjadinya resistensi reseptor insulin pada penggunaan jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan terobosan obat baru sebagai agent yang bekerja secara spesifik untuk meningkatkan sensitivitas reseptor insulin. Vanadium menghambat aktivitas PTPase, sehingga mampu meningkatkan fosforilasi reseptor insulin dan aktivitas tyrosine kinase. Vanadium memberikan efek insulino-mimetik pada jaringan-jaringan target insulin, diantaranya ialah meningkatkan pemasukan glukosa; meningkatkan pembentukan glikogen dan lipid pada jaringan otot, adiposa, dan hepar; menghambat glukoneogenesis beserta dengan aktivitas enzim-enzimnya pada hepatosit dan ginjal; serta mencegah terjadinya lipolisis pada sel-sel lemak. Penelitian lain menjelaskan pula bahwa vanadil sulfat dapat secara efektif menurunkan kadar glukosa darah, memperbaiki kondisi atropi dan nekrosis jaringan otot, menghentikan proses pengambilan cadangan lipid, meningkatkan regenerasi sel lemak pada jaringan adiposa, serta memulihkan alirah darah sinusoid dan ukuran hepatosit, sehingga dapat memperbaiki kondisi fatty liver mencit yang menderita diabetes mellitus oleh induksi streptozotocin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian vanadil sulfat dalam tiga dosis berbeda, yaitu 5 mg/kg BB, 30 mg/kg BB, dan 100 mg/kg BB terhadap jaringan otot rangka dan adiposa hewan coba (mencit) yang menderita diabetes, dengan metode histokimia menggunakan pewarnaan haematoxyllin-eosin, maupun dengan metode imunohistokimia menggunakan antibodi spesifik GLUT4. Untuk menginduksi diabetes mellitus pada mencit jantan galur Balb/c, diberikan injeksi streptozotocin. Rata-rata kenaikan gula darah acak pada mencit kelompok diabetes meningkat secara bermakna pada hari ke-21 [F(1,19) = 8,042; p = 0,011] dari (101,00 ± 9,19) mg/dL menjadi (155,60 ± 18,84). Pada mencit diabetes, jaringan otot mengalami atrofi, nekrosis, serta glikogenolisis, sedangkan sel-sel adiposa mengalami lisis dan lipodistrofi. Pada hari ke-21 dilakukan treatment dengan vanadil sulfat dengan dosis yang berbeda. Vanadil sulfat efektif menurunkan kadar glukosa darah mencit yang mengalami diabetes secara bermakna [F(4,16) = 13,716; p < 0.001]. Perubahan morfologi yang terjadi antara lain perbaikan atrofi dan nekrosis pada serabut otot serta regenerasi inti dan hambatan lipolisis sel lemak. Sementara itu, dari pemeriksaan secara imunohistokimia diketahui bahwa vanadil sulfat dapat meningkatkan aktivitas translokasi GLUT4 dari sitoplasma menuju ke permukaan membran sel otot. Hal ini ditandai dengan warna kecoklatan pada jaringan otot. Pembandingan dapat dilakukan dengan parameter intensitas warna maupun cell-containing masing-masing sampel dari tiap kelompok. Untuk mendukung penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lain untuk memperoleh metode analisis secara kuantitatif pengaruh vanadil sulfat terhadap aktivitas GLUT4 pada jaringan target insulin selain otot.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF.138/11 Kas p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | GLUCOSE; DIABETES MELLITUS | ||||||
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM214-258 Diet therapy. Dietary cookbooks R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM300-666 Drugs and their actions |
||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mrs. Djuwarnik Djuwey | ||||||
Date Deposited: | 06 Oct 2011 12:00 | ||||||
Last Modified: | 29 Jul 2016 04:34 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/8898 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |