ELIA ABRAHAM MATUALAGA, 081511733052 (2019) SINTESIS AURICULAR PROSTHESIS BERBASIS NANOPARTIKEL SILICONE / TiO2 UNTUK APLIKASI PENDERITA MICROTIA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
ST.T.26-19 Abr s abstrak.pdf Download (52kB) |
|
Text
ST.T.26-19 Abr s daftar isi.pdf Download (69kB) |
|
Text
ST.T.26-19 Abr s daftar pustaka.pdf Download (95kB) |
|
Text (FULLTEXT)
ST.T.26-19 Abr s.pdf Restricted to Registered users only until 16 October 2022. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Microtia muncul sekitar 1 sampai 10 kasus per 10.000 angka kelahiran dan microtia sangat mempengaruhi penampilan fisik seseorang yang mana dapat menyebabkan meningkatnya tingkat depresi dan kegelisahan suatu individu. Salah satu solusi untuk mengatasi microtia adalah dengan penggunaan prostesis telinga. Silicone rubber (SR) atau polydimethylsiloxane (PDMS) sebagai material yang banyak diajukan sebagai bahan pembuat prostesis telinga dikarenakan durabilitasnya, bersifat inert, mudah di manipulasi, dan biokompabilitasnya. Tetapi, SR memiliki beberapa kekurangan yaitu rendahnya tear dan tensile strength, elastisitas yang tidak memadai dan degradasi sifat fisis dan warna seiring waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan acuan teori sintesis dan karakterisasi auricular prosthesis berbasis komposit SR / nanopartikel TiO2 yang memenuhi kandidat kadar aplikasi klinis. Komposit didapat dengan mencampurkan SR dengan nanopartikel TiO2 dengan persentase 1%, 2%, dan 3% (w/w), metode casting digunakan untuk mendapatkan prostesis telinga dan spesimen uji, dan adapun uji tekan, uji tarik, uji FTIR, dan uji SEM dilakukan dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini didapat nilai modulus kompresif untuk persentase 0%, 1%, 2%, dan 3% berturut turut adalah 0,47 MPa; 0,29 MPa; 0,42 MPa; 0,35 MPa dan modulus tarik berturut turut adalah 0,33 MPa; 0,35 MPa; 0,34 MPa; 0,31 MPa. Hasil uji SEM menyatakan bahwa penambahan nanopartikel TiO2 di persentase 1%, 2%, dan 3% mengalami aglomerasi dalam skala micrometric. Uji FTIR menyatakan terjadinya crosslink pada bilangan gelombang 1384,71 cm-1 – 1384,54 cm-1 dan terjadinya pergeseran puncak pada bilangan gelombang yang mengandung gugus OH mengindikasikan adanya semacam interaksi antara matriks polimer dan filler. Didapat kesimpulan bahwa tidak didapatkan persentase penambahan nanopartikel TiO2 pada hasil uji mekanik yang menunjukkan nilai terdekat dengan nilai kontrol dikarenakan terjadinya aglomerasi yang melemahkan nilai modulus elastisitas silicone rubber.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK ST T 26/19 Abr s | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Silicone Rubber, Titanium Dioksida, Auricular Prosthesis, Modulus Elastisitas. | ||||||
Subjects: | R Medicine > RB Pathology > RB37-56.5 Clinical pathology. Laboratory technique | ||||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Tekno Biomedik | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 16 Oct 2019 02:12 | ||||||
Last Modified: | 16 Oct 2019 02:12 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/89181 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |