NABILA PUTRI WARDHANI, NIM011611133105 (2019) HUBUNGAN LAMA KELUHAN TERHADAP DERAJAT GANGGUAN PENDENGARAN PADA PASIEN OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK DI POLI OTOLOGI DEPARTEMEN/SMF ILMU KESEHATAN THT-KL RSUD DR. SOETOMO. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text
FK.KD.94-19 War h abstrak.pdf Download (130kB) |
|
Text
FK.KD.94-19 War h daftar isi.pdf Download (111kB) |
|
Text
FK.KD.94-19 War h daftar pustaka.pdf Download (149kB) |
|
Text (FULLTEXT)
FK.KD.94-19 War h.pdf Restricted to Registered users only until 16 October 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: OMSK adalah peradangan pada mukosa telinga tengah dan ruang mastoid yang berlangsung lebih dari 2 bulan ditandai dengan adanya perforasi pada membran timpani dan keluarnya cairan secara terus menerus atau hilang timbul dari liang telinga. OMSK merupakan penyakit telinga yang umum terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Faktor sosioekonomi, imunitas, infeksi, nutrisi, dan keadekuatan terapi merupakan faktor yang turut berkontribusi pada kejadian otitis media. Lamanya sakit diperkirakan berhubungan dengan derajat gangguan pendengaran. Kurangnya kesadaran pasien pada penyakit ini mengakibatkan keterlambatan terapi dan komplikasi yang lebih parah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan lama keluhan terhadap derajat gangguan pendengaran pada pasien OMSK di Departemen THT-KL RSUD Dr. Soetomo. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik cross-sectional dengan data yang diambil secara retrospektif. Hasil: Sebanyak 30 pasien dengan 38 sampel telinga diidentifikasi (17 perempuan dan 13 laki-laki), umur rata-rata berkisar 21-30 tahun, tingkat pendidikan terakhir terbanyak adalah tamat SLTA, dan pekerjaan terbanyak adalah wiraswasta. Data aspek klinis didapatkan keluhan utama terbanyak adalah otorrhoea (86,8%), tipe OMSK terbanyak adalah benigna (71,1%), lama keluhan terbanyak adalah pada rentang 1-<5 tahun (31,6%), derajat gangguan pendengaran terbanyak adalah derajat berat (47,4%), dan jenis gangguan pendengaran terbanyak adalah tuli konduktif dan campuran ( 42,1%). Terdapat korelasi antara lama keluhan terhadap derajat gangguan pendengaran dan didapatkan korelasi antara tipe OMSK terhadap derajat gangguan pendengaran. Kesimpulan : Terdapat korelasi antara lama keluhan terhadap derajat gangguan pendengaran.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FK.KD.94-19 War h | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Korelasi, OMSK , Lama Keluhan, Derajat Gangguan Pendengaran | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RF Otorhinolaryngology | |||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 16 Oct 2019 04:02 | |||||||||
Last Modified: | 16 Oct 2019 04:02 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/89207 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |