Sintesis Dan Uji Aktivitas Sitotoksik Pada Sel Hela Asam 10-N-(2-Klorobenzoil)Folat

MUHAMMAD ALDIAN SYAH (2015) Sintesis Dan Uji Aktivitas Sitotoksik Pada Sel Hela Asam 10-N-(2-Klorobenzoil)Folat. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf

Download (311kB)
[img] Text (ABSTRACT)
2. ABSTRACT.pdf

Download (177kB)
[img] Text (BAB 1)
3. BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (263kB)
[img] Text (BAB 2)
5. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (241kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 2)
4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (329kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 4)
6. BAB IV METODE PENELITIAN.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (570kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 5)
7. BAB V HASIL PENGAMATAN.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (765kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 6)
8. BAB VI PEMBAHASAN.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (230kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 7)
9. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (195kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (301kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
11. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only until 27 May 2023.

Download (710kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Kanker merupakan penyakit mematikan ke-2 di dunia. Penghambat enzim DHFR telah lama diketahui sebagai target utama dalam pengembangan sebagai kemoterapi kanker.Metotreksat merupakan senyawa analog asam folat yang memiliki aktivitas antikanker penghambat enzim DHFR. Dalam rangka pengembangan senyawa dengan aktivitas antikanker yang optimal, maka dilakukan modifikasi struktur senyawa penuntun asam folat sebagai antagonis folat yang potensial. Modifikasi ini dilakukan dengan penambahan gugus 2-klorobenzoil pada asam folat. Penambahan gugus ini menyebabkan peningkatan sifat lipofilitas, sterik, dan elektronik sehingga kemampuan senyawa berinteraksi dengan reseptor menjadi lebih baik dan diharapkan dapat meningkatkan aktivitas sitotoksiknya. Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahap dalam pengembangan obat baru menghasilkan senyawa asam 10-N-(2- klorobenzoil)folat. Tahap pertama adalah uji in silico untuk menguji kelayakan sintesis turunan asam folat dengan cara memprediksi aktivitas sitotoksiknya. Uji ini menggunakan komputer sebagai alat uji untuk melihat gambaran senyawa berinteraksi pada reseptor dihydrofolate reductase (DHFR) dengan kode 1DDS karena memiliki ligan metotreksat. Berdasarkan uji in silico, diketahui senyawa asam 10-N-(2-klorobenzoil)folat memiliki nilai rerank score : -129,959, lebih rendah dibanding nilai rerank score metotreksat : -112,80. Sehingga energi ikatan senyawa dengan reseptor lebih rendah serta lebih mudah berinteraksi. Tahap kedua adalah sintesis senyawa asam 10-N-(2-klorobenzoil)folat dengan mereaksikan asam folat dengan 2-klorobenzoil klorida melalui reaksi asilasi. Senyawa hasil reaksi dimurnikan dengan menggunakan pelarut eter dan benzena sehingga terbentuk senyawa yang berbentuk minyak berwarna kuning tidak berbau. Senyawa hasil sintesis diuji kemurniannya menggunakan uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan menggunakan 3 komposisi fase gerak, yaitu asetonitril : air (3 : 1)(NP F254) serta metanol : air (1 : 1) dan (7 : 3) (RP-18 F254) dihasilkan noda senyawa hasil sintesis tunggal dan murni secara KLT. Konfirmasi struktur senyawa hasil sintesis dilakukan dengan metode spektrofotometri inframerah (FT-IR) dan spektroskopi 1H-NMR. Dari hasil analisis dengan FT-IR, tidak didapatkan data yang mendukung senyawa target adalah asam 10- N-(2-klorobenzoil)folat karena bentuk senyawa minyak, sehingga sulit untuk dipreparasi. Sedangkan hasil konfirmasi struktur menggunakan spektroskopi 1H-NMR menunjukkan ada 2 cincin benzena yang menunjukkan senyawa hasil sintesis adalah asam 10-N-(2-klorobenzoil)folat. Tahap terahir adalah uji aktivitas sitotoksik dengan metode MTT terhadap kultur sel HeLa. Didapatkan data absorbansi yang dikonversikan menjadi persen sel hidup. Dari hasi pengamatan, data persen sel hidup senyawa hasil sintesis dan pembanding (metotreksat) pada rentang kadar yang dipersyaratkan untuk menimbulkan aktivitas antikanker, tidak menunjukkan adanya kematian sel secara signifikan. Sehingga, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk terkait analisis senyawa hasil sintesis dengan metode spektrofotometri inframerah dengan pelet KBr dan uji in vitro untuk senyawa yang bekerja sebagai antifolat. Selain itu, perlu dilakukan studi lebih lanjut terkait aktivitas asam 10-N-(2- klorobenzoil)folat secara in vitro dengan sel kanker lain dan studi in vivo untuk melihat aktivitas sitotoksik senyawa.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK FF KF 18/ 15 Sya s
Uncontrolled Keywords: Folic Acid, In Silico Study, 10-N-(2-Chlorobenzoyl)Folic Acid, Synthesis, Acylation, Cytotoxic Activity
Subjects: R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM300-666 Drugs and their actions
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Kimia Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
MUHAMMAD ALDIAN SYAHNIM051111016
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSiswandonoNIDN0002105207
UNSPECIFIEDBambang Tri PurwantoNIDN0010065702
Depositing User: Mrs. Djuwarnik Djuwey
Date Deposited: 01 Mar 2016 12:00
Last Modified: 27 May 2020 04:44
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/8924
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item