HUBUNGAN HASIL UJI FAAL PARU DAN KADAR EOSINOFIL PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK EKSASERBASI DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

ALFIAN NURFAIZI, NIM011611133054 (2019) HUBUNGAN HASIL UJI FAAL PARU DAN KADAR EOSINOFIL PADA PASIEN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK EKSASERBASI DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text
FK.PD.130-19 Nur h abstrak.pdf

Download (78kB)
[img] Text
FK.PD.130-19 Nur h daftar isi.pdf

Download (79kB)
[img] Text
FK.PD.130-19 Nur h daftar pustaka.pdf

Download (177kB)
[img] Text (FULLTEXT)
FK.PD.130-19 Nur h.pdf
Restricted to Registered users only until 16 October 2022.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar Belakang: Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) eksaserbasi masih menjadi salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) telah merekomendasikan hitung eosinofil untuk menilai risiko eksaserbasi, pemeriksaan tambahan ini dipilih daripada uji faal paru yang mana dinilai kurang presisi karena memiliki variasi yang luas. Oleh karena itu dibutuhkan analisis hubungan uji faal paru dan kadar eosinofil sebagai acuan dalam diagnosis pada PPOK eksaserbasi. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara hasil uji faal paru dan kadar eosinofil pada pasien PPOK eksaserbasi di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif analitik menggunakan data sekunder dari rekam medik pasien rawat inap PPOK eksaserbasi di RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode 2017-2018. Hasil: Karakteristik pasien PPOK eksaserbasi terdiri dari 91,7% laki-laki, terbanyak kelompok usia 61-70 tahun, pekerjaan sektor swasta 58,3%, riwayat pendidikan SLTA 75%, dan indeks masa tubuh kategori normal 41,7%. Nilai FEV1/FVC dan persentase eosinofil memiliki hubungan berlawanan arah yang sangat lemah serta tidak signifikan, sementara persentase FEV1 prediksi dan persentase eosinofil memiliki hubungan searah yang sangat lemah serta tidak signifikan. Kesimpulan: Hasil uji faal paru dan kadar eosinofil darah memiliki hubungan dengan kekuatan yang sangat lemah serta tidak signifikan sehingga tidak bisa dipakai sebagai acuan diagnosis menggunakan salah satu variabel. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan mempertimbangkan pemeriksaan eosinofil sputum untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKA KK FK.PD.130-19 Nur h
Uncontrolled Keywords: PPOK eksaserbasi, Faal Paru, Eosinofil.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General) > R5-920 Medicine (General)
Divisions: 01. Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Creators:
CreatorsNIM
ALFIAN NURFAIZI, NIM011611133054NIM011611133054
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorIsnin Anang Marhana, NIDN: '8805800016UNSPECIFIED
Thesis advisorGadis Meinar Sari, NIDN: '0004056612UNSPECIFIED
Depositing User: Tatik Poedjijarti
Date Deposited: 16 Oct 2019 10:00
Last Modified: 16 Oct 2019 10:00
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/89260
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item