MUHAMMAD ALVINO NOVEA FANDY, 121211231038 (2019) THE REPRESENTATION OF WOMAN AS A MAIN CHARACTER IN ALICE THROUGH THE LOOKING GLASS FILM (2016). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text FS.BE.103-19 Nov r abstrak.pdf Download (360kB)
	Text FS.BE.103-19 Nov r daftar isi.pdf Download (297kB)
	Text FS.BE.103-19 Nov r daftar pustaka.pdf Download (324kB)
	Text (FULLTEXT) FS.BE.103-19 Nov r.pdf Restricted to Registered users only until 17 October 2022. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Dewasa ini, representasi pria dan wanita dapat dilihat di berbagai media seperti film-film superhero. Sebagian besar, film-film action-fantasy menunjukkan cerita dengan karakter laki-laki sebagai tokoh utama yang menunjukkan ketangguhan dan kejantanannya, sementara karakter wanita hanya ada untuk menjadi karakter sekunder. Traditional Gender Roles menggambarkan laki-laki sebagai makhluk yang kuat sedangkan perempuan sebagai yang lemah. Namun, pada 2016 sebuah film berjudul Alice Through The Looking Glass yang disutradarai oleh James Bobin dirilis dengan seorang wanita sebagai karakter utama. Film ini sepertinya menantang Traditional Gender Roles dengan memerankan seorang wanita sebagai pahlawan dan laki-laki sebagai penjahat, karena biasanya pahlawan mengalahkan penjahat. Yang dalam hal ini adalah kebalikan dari paham Traditional Gender Roles. Dengan menggunakan Narrative dan Non-Narrative oleh Louis Giannetti sebagai metodologi, penelitian ini menemukan 15 adegan yang akan dianalisis. Dikombinasikan dengan teori Gender, Sexuality, and Toughness oleh Jeffry Brown bersamaan dengan teori Gender Stereotyping oleh Brannon. Penelitian ini menemukan bahwa film ini tidak berhasil menantang Traditional Gender Roles, perempuan, meskipun sebagai karakter utama, masih digambarkan sebagai makhluk yang lemah dan bergantung pada laki-laki.

Actions (login required)

View Item