Sovia Devi Rahmawaty (2019) Analisis Pengaruh Tax Planning Pemotongan Pph 21 Karyawan Terhadap Pph Badan Perusahaan X. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.

	Text (ABSTRAK) ABSTRAK FV.P.65-19 Rah a.pdf Download (408kB)
	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI FV.P.65-19 Rah a.pdf Download (332kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA FV.P.65-19 Rah a.pdf Download (271kB)
	Text (FULL TEXT) FULL TEXT FV.P.65-19 Rah a.pdf Restricted to Registered users only until 22 October 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

1. Dalam menggunakan penghitungan PPh 21 karyawan dengan metode net basis, karyawan memang mendapatkan kenikmatan berupa tanggungan PPh 21 yang ditanggung perusahaan, namun karena biaya PPh 21 tersebut dianggap sebagai kanikmatan menurut pasal 9 UU No 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan, maka biaya tersebut tidak bisa dibebankan (non deductable expense) sehingga menyebabkan penurunan pada beban tenaga kerja yang masuk dalam beban operasional perusahaan sehingga berdampak pada peningkatan laba perusahaan dan PPh badan Perusahaan X dengan adanya koreksi fiskal positif. 2. PT X sebagai WP badan yang memiliki omset diatas 4,8 M tetapi kurang dari 50 M sebagai kategori WP yang mendapat fasilitas pasal 31 E ,lebih efisien jika memberikan tunjangan PPh 21 kepada karyawannya dibandingkan dengan perusahaan harus menanggung PPh 21 karyawannya. Karena biaya tunjangan PPh 21 tersebut bersifat deductable expense sehingga berdampak terhadap PPh badan yang terutang oleh PT X lebih kecil. Dan PT X dapat menghemat beban pajak sebesar 4,3% atau sekitar Rp 17.010.232,00. 3. PT X sudah menggunakan Tax planning yang benar, dengan memilih metode gross up karena PT X dapat menghemat beban pajak sekitar 4,3% dibandingkan apabila perusahaan menggunakan metode net basis.

Actions (login required)

View Item