IRFANIAH RAJAB, 151610213023 (2019) CHEST PHYSIOTHERAPY PADA PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK DENGAN EKSASERBASI. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
Text
FV. FST. 04-19 Raj c abstrak.pdf Download (44kB) |
|
Text
FV. FST. 04-19 Raj c daftar isi.pdf Download (62kB) |
|
Text
FV. FST. 04-19 Raj c daftar pustaka.pdf Download (67kB) |
|
Text (FULLTEXT)
FV. FST. 04-19 Raj c.pdf Restricted to Registered users only until 23 October 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit yang ditandai dengan hambatan aliran udara disaluran nafas yang tidak sepenuhnya reversible. Penderita PPOK umumnya mengalami sesak nafas dan batuk. Keadaan tersebut terjadi secara berulang-ulang, memberikan gejala klinis kronis (menahun) kemudian perlahan-lahan semakin bertambah berat. Pasien PPOK dikatakan mengalami eksaserbasi akut bila kondisi pasien mengalami perburukan yang bersifat akut dari kondisi yang sebelumnya stabil. Pasien yang mengalami eksaserbasi akut dapat ditandai dengan gejala yang khas seperti sesak nafas yang semakin bertambah, batuk produktif dengan perubahan volume atau purulensi sputum, dapat juga memberikan gejala yang tidak khas seperti malaise, fatigue dan gangguan susah tidur. Kondisi tersebut menimbulkan problem kapasitas fisik dan kemampuan fungsional. Salah satu problem kapasitas fisik pada PPOK adalah retensi sekret, takipnea, penurunan mobilitas sangkar thoraks, spasme otot bantu pernafasandan postur tubuh yang tidak bagus. Problem kemampuan fungsional yang akan muncul pada PPOK adalah penurunan endurance. Program fisioterapi yang dapat diberikan adalah Chest physiotherapy, salah satu bentuk tindakan seorang fisioterapis dalam pelayanan kesehatan terhadap individu yang mengalami gangguan fungsi paru secara restriksi maupun obstruksi. Program chest physiotherapy yang diberikan terdiri dari penggunaan nebulizer untuk mengencerkan dahak, active cycle of breathing tehnic bertujuan untuk mengoptimalkan kerja otot-otot bantu pernapasan, mobilisasi sangkar thoraks bertujuan untuk meningkatkan mobilisasi sangkar thoraks dan mengurangi spasme otot bantu pernapasan, dan koreksi postur bertujuan untuk memperbaiki postur tubuh. Manfaat dari pemberian program fisioterapi tersebut adalah untuk meningkatkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien sehingga dapat melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir D3) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FV. FST. 04-19 Raj c | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Fisioterapi, PPOK, Chest Physioterapy, ACBT | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM930-931 Rehabilitation therapy | |||||||||
Divisions: | 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Fisioterapi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tatik Poedjijarti | |||||||||
Date Deposited: | 23 Oct 2019 05:13 | |||||||||
Last Modified: | 23 Oct 2019 05:16 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/89832 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |