ANY FAUZIYATUZ ZUHRO, 141511133079 (2019) KONSENTRASI SUSPENSI FESES IKAN NILA YANG TELAH DIFERMENTASI DENGAN BAKTERI DEKOMPOSER SEBAGAI PAKAN UNTUK INDUKSI BETINA SEKSUAL Moina macrocopa = CONCENTRATION OF FERMENTED TILAPIA FECES SUSPENSION BY DECOMPOSER BACTERIA AS A FEED TO INDUCE Moina macrocopa SEXUAL REPRODUCTION. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (ABSTRACT)
KKC KK PK.BP.155-19 Zuh k ABSTRAK.pdf Download (16kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
KKC KK PK.BP.155-19 Zuh k DAFTAR ISI.pdf Download (92kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
KKC KK PK.BP.155-19 Zuh k DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (185kB) |
|
Text (FULLTEXT)
KKC KK PK.BP.155-19 Zuh k FILLTEXT.pdf Restricted to Registered users only until 1 November 2022. Download (835kB) | Request a copy |
Abstract
M. macrocopa merupakan pakan alami bagi larva ikan yang hidup di air tawar (Rosyadi, 2013). Meningkatnya harga kista Artemia menjadikan Moina sebagai pakan alami bagi larva ikan maupun udang (Dodson et al., 2010). Moina bereproduksi secara aseksual dan seksual (Hiruta et al., 2010). Pemeliharaan Moina untuk menginduksi betina seksual dapat dilakukan dengan kepadatan tinggi dan pemberian pakan yang cukup (Azuraidi et al., 2013). Kegiatan budidaya menghasilkan limbah yang berasal dari sisa pakan dan feses (Effendi dkk., 2015). Hasil penelitian awal menunjukkan bahwa feses ikan nila memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, namun untuk meningkatkan kelarutan feses ikan nila dapat dilakukan fermentasi dengan bakteri dekomposer. Salah satu cara untuk menginduksi betina seksual dilakukan pemberian pakan suspensi feses ikan nila terfermentasi dengan konsentrasi berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi terbaik pada pakan feses ikan nila terfermentasi untuk memproduksi ephipia pada betina seksual M. macrocopa. Penelitian ini menggunakan Uji ANOVA dengan Uji jarak berganda DUNCAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya M. macrocopa menggunakan beberapa konsentrasi pakan suspensi feses ikan nila terfermentasi dapat menginduksi betina seksual dan memproduksi ephipia serta menunjukkan tingkat kelulushidupan tertinggi pada konsentrasi 40,70 mg/L sebanyak (1186±26,45 butir/L) dan 88,13%, tetapi produksi ephipia serta tingkat kelulushidupan tersebut masih lebih rendah dari budidaya menggunakan pakan suspensi dedak sebanyak (3015±57,88 butir/L) dan 89,73%.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK PK.BP.155/19 Zuh k | |||||||||
Subjects: | Q Science > QR Microbiology > QR75-99.5 Bacteria | |||||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan > Budidaya Perairan | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | mrs hoeroestijati beta | |||||||||
Date Deposited: | 01 Nov 2019 08:15 | |||||||||
Last Modified: | 01 Nov 2019 08:15 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/90364 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |