Berpolitik di Desa: Sebuah Studi Sosiologi Tentang Makna Memilih

Anisa Tamami, 071511433016 (2019) Berpolitik di Desa: Sebuah Studi Sosiologi Tentang Makna Memilih. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text
Fis.S.78-19 Tam b abstrak.pdf

Download (62kB)
[img] Text
Fis.S.78-19 Tam b daftar isi.pdf

Download (58kB)
[img] Text
Fis.S.78-19 Tam b daftar pustaka.pdf

Download (74kB)
[img] Text
Fis.S.78-19 Tam b jurnal.pdf

Download (295kB)
[img] Text (FULLTEXT)
Fis.S.78-19 Tam b.pdf
Restricted to Registered users only until 5 November 2022.

Download (745kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Studi ini memusatkan perhatiannya pada kehidupan politik pada tingkat desa. Isu utamannya diarahkan untuk memahami bagaimana warga desa memaknai politik, khususnya saat mereka terlibat dalam pemilihan presiden hingga kepala desa. Oleh karena itu, studi ini sangat menekankan pada makna yang diberikan oleh individu dan terhadap mana individu memberikan makna pada dunia di sekitar mereka. Pendekatan fenomenologi yang menekankan bagaimana individu menstrukturkan pengalaman mereka digunakan untuk mengkaji makna berpolitik di tingkat desa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Desa kedanyang Kecamatan kebomas Kabupaten Gresik. Adapun penentuan informan menggunakan purposive. Informan yang diwawancarai secara mendalam adalah sebanyak tujuh orang yang merupakan ketua muslimat NU, Ketua Karang Taruna, tim sukses, tokoh masyarakat, anak muda, serta anggota kelompok dari muslimat NU dan Karang Taruna . Metode pengumpulan data mengunakan wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini memperhatikan Refleksivitas, Voice dan Subjektivitas. Teori yang digunakan untuk menganalisis berpolitik pada masyarakat desa yaitu Teori Interaksionisme Simbolik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pertama, praktik money politics yang secara luas ditemukan dalam studi ini menghasilkan fenomena baru yang disebut dengan “pembeli adalah raja”. Kedua, studi ini menyimpulkan bahwa individu menemukan pengalaman yang sama sekali baru di saat mereka terlibat dalam pemilihan. Mereka merasa memiliki kemerdekaan yang penuh atas diri dan pilihan politik mereka. Sensasi ini meliputi perasaan “berkuasa”, “menjadi penting”, dan “dihargai”—sebuah pengalaman yang sepenuhnya baru sebagai warga desa yang selama ini lebih sering diperlakukan dan ditempatkan sebagai objek kekuasaan daripada sebagai subjek yang merdeka. Ketiga, terdapat respon yang berbeda untuk masing-masing pemilihan diantaranya, pemilihan kepala desa menghasilkan pengalaman yang paling intensif bagi individu karena mereka merasa bahwa secara emosional mereka terlibat secara lebih dalam dan langsung. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pada umumnya individu menjadi lebih ideologis daripada transaksional. Pemilihan Gubernur, respon individu pada umumumnya lebih cair karena kedua kandidat Gubernur adalah sama-sama warga Nahdliyin. Pemilihan Bupati Gresik, pertimbangan ideologis dan hubungan transaksional keduanya memiliki makna yang sama penting, walau bervariasi untuk setiap individunya. Pemilihan legislatif untuk DPRD Gresik dan Provinsi Jawa Timur, pilihan individu sangat beragam dan tidak terlalu mengikuti pertimbangan ideologis. Dalam kedua pemilihan ini, individu pada umumnya memiliki kecenderungan untuk lebih transaksional sekaligus lebih rumit dan cair, daripada memiliki pola yang jelas. Pemilihan legislatif di tingkat pusat, individu memiliki hubungan yang paling longgar dan kurang terikat dengan para kandidat. Keempat, terdapat signifikansi pengaruh memilih yang berasal dari keluarga, kelompok, dan perangkat desa. Di tingkat keluarga, pengaruh yang berasal dari pasangan hidup, dalam hal ini istri atau suami, serta orang tua perempuan atau ibu mendominasi pilihan individu. Sementara itu, studi ini menemukan tiadanya pengaruh yang berarti yang berasal dari kelompok sosial terhadap mana individu menjadi anggotanya, seperti pada Karang Taruna. Pengaruh perangkat desa, juga tidak sedominan seperti pada masa Orde Baru. Pada umumnya anggota perangkat desa memainkan peran pengaruhnya secara diam-diam dan berhati-hati. Terakhir, Adanya perbedaan pilihan pada individu dengan orangorang di sekitar kehidupan mereka tidak memiliki implikasi yang serius dalam relasi sosial mereka.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FIS S 78/19 Tam b
Uncontrolled Keywords: Perilaku memilih, berpolitik di desa, makna memilih, relasi sosial
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Creators:
CreatorsNIM
Anisa Tamami, 071511433016UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorDaniel Sparringa, Drs.,MA.,Ph.D., NIDN:'0025065907UNSPECIFIED
Depositing User: Dwi Marina
Date Deposited: 05 Nov 2019 05:09
Last Modified: 05 Nov 2019 05:09
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/90478
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item