Siti Nurfadilatul Fitroh (2019) Penanganan Enuresis Dengan Akupresure Pada Titik Guanyuan (Rn4), Shenshu (Bl23), Sanyinjiao (Sp6), Zusanli(St36), Dan Pemberian Asupan Madu Hitam. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
Text (ABSTRAK)
FV. PT. 13-19 Fit p abstrak.pdf Download (67kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
FV. PT. 13-19 Fit p daftar isi.pdf Download (68kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
FV. PT. 13-19 Fit p daftar pustaka.pdf Download (65kB) |
|
Text (FULL TEXT)
FV. PT. 13-19 Fit p.pdf Restricted to Registered users only until 8 November 2022. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Enuresis atau ngompol merupakan kondisi dimana anak belum mampu mengendalikan diri untuk berkemih pada usia yang seharusnya anak sudah mampu untuk berkemih secara normal. Hal ini biasa terjadi pada anak usia di atas lima tahun. Enuresis terbagi menjadi dua jenis; enuresis primer dan enuresis sekunder. Enuresis primer adalah kondisi anak tidak berhenti mengompol sejak bayi, sedangkan enuresis sekunder adalah kondisi anak yang mengompol di atas usia lima tahun yang sebelumnya pernah mengalami masa kering minimal 12 bulan. Enuresis dapat terjadi pada malam hari (enuresis nokturnal), pada siang hari (enuresis diurnal), dan pada pagi dan malam hari. Kejadian enuresis lebih besar pada anak laki-laki yaitu 60% dan anak perempuan 40%. Enuresis atau ngompol pada anak harus mendapat penanganan yang benar karena dampaknya dapat terjadi infeksi saluran kemih, menyebabkan stres, dan kurang percaya diri. Berdasarkan deferensiasi sindrom dalam teori Traditional Chinese Medicine (TCM) kasus enuresis berhubungan dengan organ ginjal, lambung, paru – paru,dan hati. Pada studi kasus ini, pasien menderita enuresis nokturnal dengan sindrom defisiensi Yang ginjal. Terapi yang digunakan adalah terapi akupresure pada titik Guanyuan (RN4), Shenshu (BL23), Sanyinjiao (SP6), dan Zusanli (ST36) serta terapi nutrisi dengan memberikan madu hitam. Terapi akupresure diberikan dua hari sekali sebanyak 20 kali selama 40 hari. Terapi nutrisi madu hitam diberikan setiap hari selama 40 hari dengan dosis 5 ml sebelum tidur malam. Kombinasi terapi akupresure dan nutrisi pada kasus enuresis nokturnal memberikan hasil yang baik yaitu penurunan frekuensi enuresis pada pasien.Sebelum terapi, frekuensi enuresis pasien 6 kali dalam 8 hari. Setelah dilakukan terapi selama 40 hari, frekuensi enuresis pasien menurun hanya 2 kali dalam 8 hari.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir D3) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA.KK.FV.PT.13/19 Fit p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Enuresis,Akupresure,Titik Guanyuan, Shenshu, Sanyinjiao, Zusanli, Madu Hitam | ||||||
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology | ||||||
Divisions: | 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Pengobat Tradisional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Ny Siti Sawanah | ||||||
Date Deposited: | 28 Jan 2020 04:51 | ||||||
Last Modified: | 31 Jan 2020 04:02 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/90616 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |