Dyah Sulistya Yulianto (2019) Displacement And Identity Crisis Portrayal Through Japanese Picture Brides Diaspora Characters In Julie Otsuka’s The Buddha In The Attic Novel: A Postcolonial Study. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text (ABSTRAK) FS. BE. 53-19 Yul d abstrak.pdf Download (32kB)
	Text (DAFTAR ISI) FS. BE. 53-19 Yul d daftar isi.pdf Download (120kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) FS. BE. 53-19 Yul d daftar pustaka.pdf Download (42kB)
	Text (FULL TEXT) FS. BE. 53-19 Yul d.pdf Restricted to Registered users only until 13 November 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Jepang dapat dikategorikan sebagai salah satu negara terkuat di dunia. Namun, secara geografis dan rasial, Jepang masih dianggap sebagai “liyan” oleh negara-negara Barat seperti Amerika Serikat. Pada masa Perang Dunia II, Jepang dan Amerika memiliki latar belakang sejarah yang saling berhubungan terkait imigrasi. Japanese Picture Bride adalah salah satu gerakan imigrasi di awal abad ke-20 antara Jepang dan Amerika. Skripsi ini bertujuan mempelajari displacement pada tokoh-tokoh Japanese Picture Bride di Amerika dalam novel The Buddha in the Attic (2011) karya Julie Otsuka, beserta krisis identitas yang mereka alami. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dan close reading terhadap objek untuk mendapatkan pemahaman lebih detail atas konteks pascakolonial. Dengan merujuk pada teori Homi K. Bhabha tentang krisis identitas pascakolonial, ditemukan bahwa tokoh-tokoh Japanese Picture Bride sebagai diaspora mengalami displacement dan alienasi pada tahun-tahun pertama kehidupan mereka di Amerika Serikat. Setelah beberapa tahun, pengalaman itu berubah menjadi krisis identitas yang berujung pada mimikri, in-between-ness dan unhomeliness. Identitas mereka sebagai wanita Jepang perlahan-lahan menghilang seiring kehidupan baru mereka di Amerika Serikat.

Actions (login required)

View Item