Ridlo Firmanda Farhansyah (2019) Slow Learner’s Comprehension In Reading Ambiguous Sentences At Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (ABSTRAK)
FS. BE. 74-19 Far s abstrak.pdf Download (71kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
FS. BE. 74-19 Far s daftar isi.pdf Download (34kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
FS. BE. 74-19 Far s daftar pustaka.pdf Download (54kB) |
|
Text (FULL TEXT)
FS. BE. 74-19 Far s.pdf Restricted to Registered users only until 18 November 2022. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Anak lamban belajar dikenal memiliki kemampuan belajar yang lambat sehingga memengaruhi pemahaman mereka. Memahami kalimat sederhana merupakan hal yang sulit bagi anak lamban belajar. Penulis tertarik untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap kalimat ambigu. Oleh karena itu, penelitian ini ditulis dengan tujuan untuk mengidentifikasi pemahaman anak lamban belajar ketika membaca kalimat ambigu; ambiguitas sintaksis dan semantik. Teori yang digunakan merupakan teori pemahaman membaca oleh Kintsch & Rawson (2005) dan teori ambiguitas oleh Ullmann (2007). Data diperoleh melalui pengamatan terhadap kemampuan membaca 3 anak lamban belajar berusia 10-11 tahun kelas 3 sekolah dasar Galuh Handayani. Para partisipan diminta untuk membaca naskah soal yang terdiri atas 16 kalimat dan menjawab 3 pertanyaan setelah membaca tiap-tiap kalimat. Ke-16 kalimat yang digunakan berasal dari 72 kosa kata yang diambil dari buku Bahasa Indonesia. Kalimat-kalimat tersebut mewakili 3 macam kalimat, yaitu ambiguitas sintaksis, semantik, dan kalimat nonambigu. Kalimat non-ambigu digunakan untuk mengetahui apakah partisipan dapat membedakan kalimat ambigu dan non-ambigu. Sekitar 6 kosa kata dipilih secara khusus sebagai kata kunci ambiguitas semantik. Kata-kata tersebut dipilih berdasarkan karakteristik sebagai kata berhomonimi maupun berpolisemi. Sedangkan kata-kata lain digunakan sebagai pelengkap susunan kalimat. Beberapa frase juga digunakan sebagai frase kunci ambiguitas sintaksis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari dua macam ambiguitas, ambiguitas semantik merupakan ambiguitas yang lebih dominan daripada ambiguitas sintaksis. Hal ini disebabkan oleh pemrosesan ambiguitas semantik yang lebih kompleks yang mengharuskan partisipan mengaktifkan makna lain apabila makna primer dinilai tidak konsisten. Akan tetapi, partisipan gagal memenuhi langkah tersebut sehingga menyebabkan pemahaman yang kurang tepat. Oleh karena itu, partisipan semestinya menyimpulkan makna kata dengan semua kemungkinan makna melalui pengetahuan yang telah diperoleh apabila makna primer tidak konsisten.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK2.FS.BE.74/19 Far s | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Anak lamban belajar, ambiguitas sintaksis, ambiguitas semantik, pemahaman membaca, penyimpulan makna kata | ||||||
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics > PE1585 English language -Semantics | ||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Inggris | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Ny Siti Sawanah | ||||||
Date Deposited: | 28 Jan 2020 01:23 | ||||||
Last Modified: | 31 Jan 2020 10:27 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/91090 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |