MUHAMMAD FAIZ AKBAR EZ, 121511233108 (2019) MASCULINITY IN OCCUPATION: CASE STUDY ON MALE FLORISTS IN KAYOON FLOWER MARKET, SURABAYA. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text (ABSTRAK)
abstrak.pdf Download (37kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
daftar isi.pdf Download (29kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
daftar pustaka.pdf Download (40kB) |
|
Text (FULLTEXT)
FS.BE.183-19 Muh m.pdf Restricted to Registered users only until 19 November 2022. Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Perangkai bunga dipandang sebagai pekerjaan utama oleh penghuni Pasar Bunga Kayoon. Keunikan dari lokasi ini adalah, lebih dari setengah praktisinya adalah laki-laki. Namun, bila dibandingkan dengan di benua Eropa, profesi ini sangat didominasi oleh rekan-rekan perempuan mereka. Jadi, dapat dilihat sekarang bahwa lingkungan global saat ini terus meningkatkan upayanya untuk menghapus batasan partisipasi baik pria dan wanita dalam berbagai bidang pekerjaan. Namun, stratifikasi gender pada profesi tertentu masih ada hingga kini pada beberapa pekerjaan profesional yang kadang-kadang masih dikategorikan oleh masyarakat hanya sesuai untuk pria atau wanita. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan alasan di balik fenomena ini di Kayoon. Penelitian ini dilakukan dengan metode mewawancarai sepuluh (10) florist yang saat ini bekerja di Pasar Bunga Kayoon. Dengan menerapkan State of Bapakism dan Maskulinitas New Man oleh Beynon, penelitian ini mengungkapkan representasi maskulinitas pada toko florist pria. Studi ini juga menunjukkan bahwa meskipun ada berbagai profesi lain daripada hanya sekedar menjadi florist, mereka tetap memilih untuk mempertahankan pekerjaan mereka daripada pindah pada bidang yang lain. Analisis pada representasi maskulinitas menunjukkan bahwa florist laki-laki dengan suara bulat setuju bahwa orang yang sehat, baik secara fisik (berpenampilan sopan) dan secara mental adalah kepribadian maskulin yang ideal untuk mereka. Mereka juga menyampaikan konsep maskulin melalui praktik kerja dan penampilan mereka yang menggabungkan antara maskulin dan penampilan Islami yang mempromosikan kesopanan. Mereka juga bersedia bertindak sebagai penyedia dan pengasuh di rumah mereka. Oleh karena itu, fakta-fakta ini memperkuat konsep maskulinitas sebagai pengasuh, yang berkaitan dengan sikap dari florist laki-laki Indonesia, khususnya di Surabaya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FS.BE.183-19 Muh m | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Gender, Maskulinitas, Perangkai Bunga, New Man, bapakisme | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K115-130 The legal profession | ||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Inggris | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Fahimatun Nafisa Nafisa | ||||||
Date Deposited: | 19 Nov 2019 04:24 | ||||||
Last Modified: | 19 Nov 2019 04:24 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/91204 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |