Pengaruh Sukrosa Dan Subkultur Bertingkat Pada Pertumbuhan Kalus Tempuyung (Sonchus Arvensis L.)

Zana Perwitasari Soetedjo (2019) Pengaruh Sukrosa Dan Subkultur Bertingkat Pada Pertumbuhan Kalus Tempuyung (Sonchus Arvensis L.). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK MPB.114-19 Soe p.pdf

Download (435kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI MPB.114-19 Soe p.pdf

Download (473kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA MPB.114-19 Soe p.pdf

Download (470kB)
[img] Text (FULL TEXT)
FULL TEXT MPB.114-19 Soe p.pdf
Restricted to Registered users only until 26 November 2022.

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sukrosa dan subkultur bertingkat pada pertumbuhan kalus Sonchus arvensis L., untuk mengetahui morfologi kalus dan biomassa (berat basah dan berat kering) yang dihasilkan dari subkultur bertingkat Sonchus arvensis L. setelah diberi sukrosa berbagai konsentrasi. Bagian tanaman yang digunakan untuk induksi kalus pada media MS adalah daun tempuyung. Kalus eksplan tempuyung berumur 4 minggu kemudian dipindahkan pada media yang ditambahkan 6 variasi konsentrasi sukrosa 0 g/L, 10 g/L, 20 g/L, 30 g/L, 40 g/L, dan 50 g/L dengan 4 periode subkultur yaitu SK1, SK2, SK3, dan SK4. Kalus dipanen setiap akhir periode subkultur (2 minggu, 4 minggu, 6 minggu, dan 8 minggu). Rancangan penelitian menggunakan eksperimen laboratoris berupa rancangan acak faktorial (RAF). Data yang diperoleh berupa data kualitatif dan dan kuantitatif.Data kualitatif diamati setelah perlakuan dalam media MS padat adalah morfologi kalus yang meliputi warna dan bentuk, berupa gambar dan dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif yang diperoleh meliputi berat segar dan kering kalus yang diuji dengan ANOVA dua arah (p<0,05), yang dilanjutkan uji Kruskall-Wallis (p<0,05) dan uji Mann-Whitney (p<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi konsentrasi sukrosa dan subkultur bertingkat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap morfologi (warna dan tekstur) dan biomassa kalus tempuyung. Warna kalus yang didapatkan putih kekuningan, kuning kecokelatan, cokelat, dan hitam. Tekstur kalus yang dihasilkan kompak. Rerata berat segar tertinggi sebesar 0,7161 gram pada perlakuan sukrosa 30 g/L subkultur ke-2 dan rerata berat kering tertinggi sebesar 0,1689 gram pada perlakuan sukrosa 30 g/L subkultur ke-2.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK.MPB.114/19 Soe p
Uncontrolled Keywords: kalus, tempuyung, sukrosa, subkultur bertingkat, tekstur, warna,biomassa
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi
Creators:
CreatorsNIM
Zana Perwitasari SoetedjoNIM081511433086
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorHery PurnobasukiNIDN0005076704
Depositing User: Ny Siti Sawanah
Date Deposited: 24 Jan 2020 01:15
Last Modified: 01 Feb 2020 01:35
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/91496
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item