Rianto Noviady Ramli, NIM011618246305 (2019) Efek Injeksi Deferoksamin Pada Ketahanan Hidup Composite graft Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus). Thesis thesis, Universitas Airlangga.

	Text PPDS.BPRE. 08-19 Ram e ABSTRAK.pdf Download (145kB)
	Text PPDS.BPRE. 08-19 Ram e DAFTAR ISI.pdf Download (200kB)
	Text PPDS.BPRE. 08-19 Ram e DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (173kB)
	Text (FULLTEXT) PPDS.BPRE. 08-19 Ram e.pdf Restricted to Registered users only until 2 December 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latarbelakang : Composite graft sebagai pilihan terapi rekonstruksi memiliki keterbatasan pada ukuran sehingga mudah nekrotik. Pemberian deferoksamin telah dihubungkan dengan meningkatnya neo-vaskularisasi pada luka. Pada penelitian ini kami mengevaluasi pemberian injeksi deferoksamin pada composite graft, membandingkanya dengan injeksi Platelet-Rich-Plasma (PRP) sebagai pilihan terbaik yang ada sekarang. Metode : Total 30 kelinci New Zealand (Oryctolagus cuniculus), terbagi dalam tiga kelompok ; kelompok kontrol, kelompok deferoksamin, dan kelompok PRP. Composite graft dengan diameter 2cm di ambil dan ditanam kembali setelah di putar 1800. Rerata viabilitas graft dan rerata jumlah kapiler di evaluasi pada hari ke-7 post operasi dengan evaluasi makroskopik dan histologis menggunakan pengecatan HE (Hematoksilin-Eosin). Hasil : Rerata survival rate pada kelompok kontrol sebesar 66,6%, kelompok 2 sebesar 63,8%, dan kelompok 3 sebesar 99,6%. Rerata jumlah kapiler pada kelompok 1sebesar 204,1 , kelompok 2 sebesar 212,7 dan kelompok 3 sebesar 160, 8. Terdapat perbedaan bermakna pada rerata survival rate (p=0,006) tetapi tidak pada jumlah kapiler (p=0,209). Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan kelompok deferoksamin memiliki jumlah kapiler paling banyak, namun memiliki survival rate paling rendah. Pada kelompok PRP, memiliki jumlah kapiler paling rendah , namun memiliki survival rate paling tinggi.

Actions (login required)

View Item