NYIMAS YUSMA AEMI, 050810281 (2013) UJI AKTIVITAS ANTIOSTEOPOROSIS FRAKSI n-HEKSANA DAUN Marsilea crenata Presl. DALAM MENINGKATKAN KEPADATAN TULANG TRABEKULAR VERTEBRA MENCIT BETINA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (ABSTRACT) download.php_id=gdlhub-gdl-s1-2013-aeminyimas-23385&no=6 Download (1kB)
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2013-aeminyimas-23385-1.FULLTEXT-min.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya masa tulang dan adanya perubahan mikro-arsitektur jaringan tulang yang berakibat menurunnya kekuatan tulang dan meningkatnya kerapuhan tulang, sehingga tulang mudah patah. Semanggi adalah salah satu jenis tanaman di Indonesia yang banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai sayuran. Di Surabaya, semanggi lebih populer dengan nama semanggi Surabaya dan oleh masyarakat dijadikan sebagai pecel semanggi yang merupakan salah satu makanan khas Surabaya. Melalui teknik radio immunoassay (RIA), ekstrak etanol 96% semanggi terdeteksi mengandung senyawa serupa estradiol. Estradiol merupakan senyawa sintesis yang digunakan dalam terapi sulih hormon pada perempuan yang kadar estrogen dalam tubuhnya menurun karena menopouse dan digunakan pula dalam pil kontrasepsi hormonal. Estrogen merupakan hormon steroid yang dapat menurunkan resorpsi tulang sehingga dapat mencegah hilangnya massa tulang yang dikenal sebagai agen antiresorptif. Fitoestrogen merupakan sekelompok campuran non-steroid tanaman yang memiliki kemampuan estrogenik, berperan pada sel dengan cara yang sama seperti estrogen tetapi memiliki efek samping yang lebih ringan dari pada estrogen apabila diberikan dalam jangka waktu yang lebih lama. Fitoestrogen memiliki cara yang sama dengan estrogen dalam menurunkan resorpsi tulang, dapat menghambat penurunan massa tulang yang dikenal sebagai agen anti-resoptif. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek pemberian fraksi n-heksana semanggi dalam meningkatkan kepadatan tulang trabekular vertebra. Hewan coba yang digunakan adalah mencit betina dimana dibagi dalam lima kelompok perlakuan. Kelompok tersebut terdiri dari kelompok kontrol positif, kelompok kontrol negatif, dan kelompok fraksi n-heksana semanggi pada tiga perlakuan berbeda, yakni dosis 1,54 mg/20 g BB mencit, dosis 1,54 mg/20 g BB mencit disertai latihan fisik, serta dosis 3,08 mg/20 g BB mencit. Peningkatan kepadatan tulang pada penelitian ini diperoleh dari nilai ketebalan tulang trabekular vertebra bagian thorak antara ruas ke XXII mencit yang diukur secara mikroskopi dengan satuan mikrometer (μm). Data yang dipeoleh dinyatakan dalam (mean + SD) μm. Hasil yang diperoleh pada kelompok kontrol positif yaitu (8,2 + 0,4) μm; kelompok kontrol negatif yaitu (5,5 + 0,7) μm. Sedangkan pada kelompok uji 1, kelompok uji 2, dan kelompok uji 3 berturut-turut adalah (6,5 + 0,4) μm; (8,1 + 0,6) μm; dan (8,0 + 0,3) μm. Hasil penelitian tersebut dianalisis menggunakan ANOVA one way dan menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok kontrol positif, kelompok kontrol negatif, dan kelompok uji dimana ditunjukkan oleh nilai p=0,000 (p<0,05). Untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki perbedaan bermakna, dilakukan Post Hoc Test yaitu LSD (Least Squarence Difference). Dari hasil tersebut diperoleh bahwa kelompok uji fraksi n-heksana daun semanggi memiliki perbedaan bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa fraksi n-heksana daun semanggi memiliki aktivitas dalam meningkatkan kepadatan tulang trabekular vertebra.

Actions (login required)

View Item