AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% RIMPANG Curcuma domestica DARI TIGA DAERAH TERHADAP Salmonella typhimurium ATCC 14028 DAN Bacillus sp.

KHOLIFATUS SA'DIYAH, 050810060 (2013) AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% RIMPANG Curcuma domestica DARI TIGA DAERAH TERHADAP Salmonella typhimurium ATCC 14028 DAN Bacillus sp. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (ABSTRAK)
download.php_id=gdlhub-gdl-s1-2013-kholifatus-23392&no=6

Download (1kB)
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2013-kholifatus-23392-1.FULLTEXT.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Telah nyata bahwa keberadaan, fungsi, dan khasiat suatu tanaman disebabkan oleh adanya senyawa kimia yang terkandung di dalamnya. Komponen senyawa aktif pada tanaman dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Perbedaan tempat penanaman dapat mempengaruhi komposisi senyawa kimia suatu tanaman (Darusman, 2011). Idealnya penyediaan bahan tanaman dalam produksi obat herbal untuk industri diharapkan memiliki kandungan dengan kadar yang ajeg agar diperoleh kualitas yang konsisten. Balai Pengawasan Obat dan Makanan (2005) menegaskan bahwa obat herbal harus memenuhi persyaratan yang meliputi mutu, keamanan, dan khasiat. Salah satu tanaman yang cukup dikenal dan memiliki banyak manfaat pada dunia kesehatan adalah kunyit (Curcuma domestica). Komposisi kimia pada rimpang kunyit berbeda-beda, tergantung daerah pertumbuhan serta kondisi pra panen dan pasca panen. Kurkuminoid dan minyak atsiri merupakan komponen utama yang menentukan mutu kunyit (Purseglove et al., 1981). Aktivitas biologis kunyit dikaitkan dengan senyawa kurkuminoid dan sesquiterpenoid yang telah banyak diteliti mempunyai efek antioksidan, antikanker, antiinflamasi, antifungi, antibakteri, antiviral, aktivitas insektisidal dan nematosidal, antidiabetik, antiaging dan efek penurun lipid, serta antialergi (Luthra et al., 2001). Salah satu aktivitas biologis kunyit yang paling menarik perhatian ilmuwan adalah aktivitas antibakteri. Ekstrak rimpang kunyit telah diketahui memiliki daya antibakteri terhadap Salmonella typhimurium (Luthra et al., 2001; Sunanti, 2007; dan Allawi et al., 2009), Bacillus subtilis (Luthra et al., 2001), dan Bacillus cereus (Allawi et al., 2009). Dalam penelitian ini dilakukan uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% rimpang kunyit dari tiga tempat penanaman yang berbeda (Sukabumi, Lembang, dan Bogor) terhadap Salmonella typhimurium ATCC 14028 dan Bacillus sp. untuk membuktikan apakah ada perbedaan aktivitas antibakteri kunyit bila ditanam di berbagai tempat yang berbeda. Hal ini terkait dengan perbedaan tempat tumbuh tanaman yang dapat berpengaruh pada produksi/pembentukan metabolit sekunder karena adanya variasi antara lain jenis tanah, ketinggian tempat, dan tipe iklim daerah tersebut. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% rimpang kunyit dilakukan menggunakan metode difusi agar. Konsentrasi hambat minimal (KHM) ditentukan untuk mengetahui perbedaan aktivitas antibakteri dari tiga daerah yang dianalisis menggunakan anova two way). Bioautografi kontak dilakukan untuk mengetahui komponen ekstrak yang memberikan aktivitas antibakteri. Berdasarkan profil aktivitas antibakteri diperoleh KHM ekstrak etanol 96% rimpang kunyit dari tiga daerah terhadap Salmonella typhimurium ATCC 14028 dan Bacillus sp. adalah 150 μg/mL. Selanjutnya dibandingkan aktivitas antibakteri ekstrak etanol 96% rimpang kunyit dari tiga daerah terhadap Salmonella typhimurium ATCC 14028 dan Bacillus sp., data yang diperoleh diolah secara statistik menggunakan komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) yaitu anova two way untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan dari tiga daerah dengan konsentrasi yang berbeda. Untuk mengetahui kelompok yang berbeda bermakna, dilakukan uji post hoc dengan Least Significant Different (LSD). Didapatkan hasil aktivitas antibakteri ekstrak kunyit dari Bogor dan Lembang berbeda bermakna pada konsentrasi 350-2000 μg/mL terhadap Salmonella typhimurium ATCC 14028. Urutan aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhimurium ATCC 14028 dimulai dari yang terbesar adalah Lembang > Sukabumi > Bogor. Aktivitas antibakteri ekstrak kunyit dari Sukabumi dan Lembang berbeda bermakna pada konsentrasi 350-2000 μg/mL terhadap Bacillus sp.. Urutan aktivitas antibakteri terhadap Bacillus sp. dimulai dari yang terbesar adalah Sukabumi > Lembang > Bogor. Dengan adanya perbedaan aktivitas antibakteri tersebut, maka standarisasi asal tanaman, kondisi tanah, ketinggian tempat, dan tipe iklim perlu dipertimbangkan untuk memperoleh bahan baku dengan kualitas yang ajeg. Pada tahap uji rasio potensi menggunakan standar ciprofloxacin tidak dapat dihitung, karena tidak memenuhi syarat uji pola blok rawu Farmakope Indonesia. Pada tahap uji bioautografi sebelumnya dilakukan optimasi fase gerak dan fase gerak terpilih adalah klorofrom:metanol dengan perbandingan 40:1,5 (v/v) karena dapat memisahkan noda secara sempurna dan terdapat noda yang memiliki aktivitas antibakteri pada uji bioautografi. Pada uji KLT dengan sistem eluen terpilih, noda ciprofloxacin tidak tampak sehingga harga Rf nya tidak dapat dihitung, sedangkan kurkumin mengasilkan tiga noda (Rf 0,10; 0,22; dan 0,41). Selanjutnya noda yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap Salmonella typhimurium ATCC 14028 dan Bacillus sp. dari ketiga sampel terdapat tiga noda (Rf 0,09; 0,20; dan 0,41). Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan terbentuknya zona jernih.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF.FT.42/13 Sad a
Uncontrolled Keywords: CURCUMA DOMESTICA RHIZOME; ETHANOL EXTRACT
Subjects: Q Science > QR Microbiology > QR75-99.5 Bacteria
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmastika
Creators:
CreatorsNIM
KHOLIFATUS SA'DIYAH, 050810060UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAbdul RahmanUNSPECIFIED
Depositing User: mrs hoeroestijati beta
Date Deposited: 18 Mar 2013 12:00
Last Modified: 04 Aug 2016 07:09
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9203
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item