Suryani Izzat Elmila, 050413017 (2013) Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Dietilena Glikol dalam Gliserol dan Propilena Glikol dengan Metode Kromatografi Gas. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2013-elmilasury-27645-6.ring-n.pdf Download (44kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2013-elmilasury-27645-1.FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pada beberapa tahun terakhir telah terjadi beberapa kasus ditemukannya dietilena glikol dalam sediaan obat dan kosmetika. Dietilena glikol sering digunakan untuk memalsukan gliserol ataupun propilena glikol karena memiliki kesamaan sifat-sifat fisik. Pemalsuan dengan menggunakan dietilena glikol ini dimaksudkan sebagai pengganti pelarut seperti gliserol, propilena glikol atau poli etilen glikol yang harganya lebih mahal. Dietilena glikol toksik untuk manusia dan hewan karena menyebabkan kerusakan ginjal dan hati, depresi sistem saraf pusat, iritasi saluran pencernaan. Dietilena glikol juga menyebabkan iritasi ringan pada kulit dan mata. Bila terhirup dietilena glikol bisa menyebabkan iritasi saluran pernafasan. Akibat dari tokisisitasnya ini, dietilena glikol tidak boleh ada pada makanan dan obat. Dalam USP 34, NF 29 disebutkan kadar dietilena glikol dalam gliserol atau propilena glikol tidak boleh lebih dari 0,1%. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakah sampel gliserol dan propilena glikol yang digunakan dalam penelitian ini mengandung dietilena glikol, jika di dalam sampel terdeteksi adanya dietilena glikol, apakah kadar dietilena glikol tersebut memenuhi persyaratan Farmakope. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan secara kualitatif kandungan dietilena glikol dalam sampel gliserol dan propilena glikol, dan jika di dalam sampel terdeteksi adanya dietilena glikol, apakah kadar dietilena glikol tersebut memenuhi persyaratan Farmakope. Analisis dietilena glikol dalam gliserol maupun propilena glikol menurut USP 34, NF 29 menggunakan kromatografi gas dengan kondisi sebagai berikut, laju alir gas pembawa (Helium) 1 mL/menit, split ratio 1:10, temperatur inlet 220 ◦ C, temperatur detektor 250 ◦ C, temperatur oven te rprogram mulai 100 ◦ C dipertahankan selama 4 menit kemudian dinaikkan 50 ◦ C /menit sampai suhu 120 ◦ C dipertahankan selama 10 menit, kemudian dinaikkan 50 ◦ C/menit sampai suhu 220 ◦ C dipertahankan selama 6 menit. De tekor yang digunakan adalah Flame Ionized Detector (FID). Analisis dietilena glikol dalam gliserol dan propilena glikol dalam penelitian ini menggunakan metode kromatografi gas dengan kondisi yang dimodifikasi. Kondisi kromatografi gas yang digunakan meliputi laju alir gas pembawa (Helium) 1 mL/menit, split rasio 1:20, temperatur inlet 250 ◦ C, te mperatur detektor 300 ◦ C, temperatur oven terprogram mulai 100 ◦ C selama 1 menit kemudian dinaikkan dengan kecepatan 10 ◦ C /menit hingga 250 ◦ C da n dipertahankan selama 4 menit. Detektor yang digunakan Flame Ionized Detector (FID). Dari hasil verifikasi metode diperoleh waktu retensi dietilena glikol adalah 3,634 menit, uji linieritas dietilena glikol didapat harga koefisien korelasi (r=0,999, n=9), dengan Vxo=4,17% untuk rentang kadar 200 ppm sampai 2000 ppm. Batas deteksi dietilena glikol diperoleh sebesar 37,58 ppm dan batas kuantitasi sebesar 113,8 ppm . Dari sampel propilena glikol yang dianalisis tidak terdeteksi adanya dietilena glikol, sedangkan sampel gliserol belum bisa ditentukan terdeteksi atau tidak karena metode yang digunakan belum berhasil memisahkan dietilena glikol dengan gliserol. Untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan verifikasi ulang dengan variasi kondisi atau menggunakan metode yang sudah ada di USP.

Actions (login required)

View Item