PUSPITA DIAH TANTRI, 050810290 (2013) PROFIL SWAMEDIKASI KONSUMEN APOTEK DI WILAYAH SURABAYA PUSAT (Studi Pada Pasien Dewasa). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2013-tantripusp-27656-6.ring-n.pdf Download (42kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2013-tantripusp-27656-1.FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Swamedikasi atau pengobatan sendiri adalah pemilihan dan penggunaan obat, baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk mengobati penyakit atau gejalanya yang dapat dikenali sendiri (WHO, 1998). Berdasarkan hasil Susenas tahun 2009, BPS mencatat bahwa terdapat 66% orang sakit di Indonesia yang melakukan swamedikasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku swamedikasi konsumen dewasa di apotek wilayah Surabaya Pusat dan untuk mengetahui pemilihan dan penggunaan obat oleh konsumen dewasa yang melakukan swamedikasi di apotek wilayah Surabaya Pusat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan metode yang digunakan untuk sampel antara apotek yang tersebar di empat kecamatan Surabaya Pusat adalah simple random sampling . Sedangkan untuk sampel konsumen menggunakan metode non- random sampling yaitu secara purposive sampling . Sampel yang diperlukan sebanyak 100 konsumen dewasa apotek berusia 15-60 tahun yang membeli obat tanpa resep secara oral atas inisiatif sendiri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang telah diuji validitas rupa dan validitas isi. Untuk uji validitas dilakukan pada 31 konsumen dewasa di apotek wilayah Surabaya Timur. Cara pengumpulan data adalah dengan meminta kesediaan konsumen yang melakukan swamedikasi di apotek terpilih untuk mengisi data dan kuesioner. Data yang didapat dari kuesioner diolah, dikode dan ditabulasi. Dari analisa deskriptif ini, disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi responden dari tiap indikator pada masing-masing variabel. Analisa data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Office Excel. Data dari kuesioner meliputi faktor predisposisi, faktor pemungkin, faktor penguat, pemilihan obat dan penggunaan obat. Untuk faktor predisposisi diperoleh hasil sebagai berikut: dari 100 responden yang melakukan swamedikasi paling banyak adalah laki-laki sebesar 58% dengan rentang usia 31-40 sebesar 28%, tingkat pendidikan terakhir tamat SMA/sederajat sebesar 51%, pekerjaan sebagai pegawai swasta sebesar 38%, alasan melakukan swamedikasi terbanyak adalah untuk meringankan keluhan sakit sebesar 45% dengan 3 keluhan sakit yang dirasakan responden antara lain batuk, sakit kepala dan flu/pilek masing-masing sebesar 10%, 10% dan 9%. Hal yang pertama kali dilakukan responden saat me rasakan keluhan sakit adalah minum obat yang tersedia di rumah sebesar 28%. Untuk faktor pemungkin didapatkan alasan memilih apotek terbanyak adalah karena mudah dijangkau sebesar 42%. Harga obat yang dibeli, menurut 50% dan 47% responden mengatakan harganya biasa saja dan murah. Selanjutnya adalah faktor penguat yang meliputi sumber informasi obat. Didapatkan 3 sumber informasi mengenai obat yang mendominasi antara lain dari iklan TV, keluarga dan teman masing-masing sebesar 38%, 36% dan 21%. Untuk pemilihan dan penggunaan obat diperoleh alasan memilih obat yang paling banyak adalah karena sudah terbiasa menggunakan obat tersebut yaitu sebesar 51%, cara meminta obat ke petugas apotek dengan langsung menyebutkan nama (merek) obat sebesar 97%. Kemudian didapatkan golongan obat keras adalah golongan obat yang paling banyak dibeli oleh responden, yaitu sebesar 35%. Obat yang paling banyak dibeli adalah obat bentuk padat (92%) dengan rentang jumlah 5-10 biji (47%) dan lama penggunaan obat pada saat sakit 2-3 hari sebesar 47%. Sebesar 94% responden mengaku sudah tahu tentang aturan pemakaian obat yang dibeli dan sebanyak 87% responden mengaku sudah pernah menggunakan obat yang dibeli sebelumnya. Terdapat 3 informasi pada kemasan yang paling diperhatikan oleh responden, yaitu nama obat, aturan pakai dan tanggal kadaluarsa masing-masing sebanyak 99% , 93% dan 90%. Dari data-data di atas terlihat masih banyak masyarakat yang belum memahami apa itu swamedikasi dan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan pada saat akan membeli dan mengkonsumsi obat. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk penelitian lebih lanjut mengenai analisa hubungan antar faktor yang berpengaruh pada perilaku swamedikasi konsumen apotek. Selain itu juga dapat digunakan sebagai masukan bagi apoteker untuk meningkatkan pelayanan di apotek terutama pelayanan swamedikasi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF.KOM.31/13 Tan p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | PHARMACY | ||||||
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica | ||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Komunitas | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | mrs hoeroestijati beta | ||||||
Date Deposited: | 24 Oct 2013 12:00 | ||||||
Last Modified: | 16 Aug 2016 08:03 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9255 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |