ASYRAF ELMIZA BAHMAD, 050610268 (2013) STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA H.S. SAMSOERI MERTOJOSO SURABAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2013-ahmadasyra-27665-6.ring-n.pdf Download (97kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2013-ahmadasyra-27665-1.FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (902kB) | Request a copy |
Abstract
Demam tifoid adalah penyakit infeksi sistemik akut, disebabkan oleh Salmonella typhi dan bersifat endemik di Indonesia. Demam tifoid menyebabkan kondisi patologi pada beberapa organ tubuh antara lain usus, liver, spleen, kandung empedu, tulang, jantung, paruparu, ginjal dan otak. Oleh karena itu, diperlukan pemberian obat khususnya antibiotik yang efektif untuk mengatasi komplikasi yang muncul. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui pola penggunaan obat antibiotika pada penderita demam tifoid rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui macam atau jenis antibiotika yang digunakan untuk penanganan demam tifoid, mengetahui regimentasi obat meliputi dosis, rute dan frekuensi antibiotika yang digunakan pada penderita demam tifoid di rumah sakit, memahami kaitan data klinik dan data laboratorium dengan terapi antibiotik yang diberikan pada pasien demam tifoid, dan mengidentifikasi adanya permasalahan drug related problem yang muncul akibat pemakaian obat-obat demam tifoid. Penelitian dilakukan dengan metode observasional retrospektif dengan menggunakan DMK di Poli Penyakit Dalam RS Bhayangkara periode 1 Januari 2010 hingga 30 April 2011. Inklusi data adalah pasien yang didiagnosis akhir demam tifoid dan kriteria eksklusi penelitian adalah pasien demam tifoid dengan DMK yang tidak lengkap. Diperoleh jumlah sampel data 36 pasien dengan distribusi pasien wanita sebesar 20 orang (60%) dan pria sebanyak 16 orang (40%) sedangkan kelompok usia dengan frekuensi kejadian tertinggi adalah 20- 40 tahun dengan frekuensi 18 pasien. Antibiotik yang digunakan adalah siprofloksasin sebanyak 16 pasien, ampisilin 11 orang, seftriakson 7 orang, sefotaksim 4 orang, dan seftazidim, kombinasi trimetoprim + sulfametoksazol, tiamfenikol, tetrasiklin masing-masing berjumlah 1 orang. Pada penelitian ini dilihat kesesuaian terapi antibiotik yang diberikan berdasarkan panduan dari WHO dan Menkes RI, dari aspek pemilihan maupun dosis dan pada penelitian ini pemilihan terapi sesuai dengan panduan yang ada di pustaka. Pada penelitian ini tidak dilakukan uji kultur atau uji sensitivitas antibiotik pada pasien. Pada penelitian ini ditemukan DRP potensial masalah terkait dosis yaitu dosis pengobatan yang terlalu lama pada penggunaan fluorokuinolon selama 11 hari.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF.FK.39/13 Ahm s | ||||||
Uncontrolled Keywords: | ANTIBIOTICS | ||||||
Subjects: | R Medicine | ||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Komunitas | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | mrs hoeroestijati beta | ||||||
Date Deposited: | 24 Oct 2013 12:00 | ||||||
Last Modified: | 26 Aug 2016 01:46 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9262 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |