KURNIAWATI SAADAH (2019) STRATEGI INTERNASIONALISASI UBER TERHADAP TRANSPORTASI UMUM DI TAIWAN. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
Text
THI 09 19 Saa s ABSTRAK.pdf Download (33kB) |
|
Text
THI 09 19 Saa s DAFTAR ISI.pdf Download (46kB) |
|
Text
THI 09 19 Saa s DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (66kB) |
|
Text (FULLTEXT)
THI 09 19 Saa s.pdf Restricted to Registered users only until 16 December 2022. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Resistensi terhadap taksi berbasis daring bukan merupakan fenomena yang baru dalam konstelasi bisnis global. Khususnya dalam konstelasi Hubungan Internasional yang bersifat cair dan dinamis, kehadiran model bisnis baru akan menimbulkan beberapa konsekuensi politis dan praktis bagi aktor negara. Uber yang merupakan perintis taksi berbasis daring yang berpusat di AS dan juga merupakan salah satu perusahaan yang melakukan internasionalisasi dengan menawarkan sebuah inovasi baru dalam memesan taksi dan memberikan alternatif baru terkait bisnis taksi yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat saat ini khususnya generasi muda.. Uber melakukan internasionalisasi yang masif di banyak kota di berbagai negara. Hal ini tentu menuai kritik dan resistensi dari banyak pebisnis taksi konvensional tidak terkecuali di Taiwan. Resistensi ini karena negara dan masyarakat belum siap menerima kehadiran sebuah bisnis yang mengancam eksistensi dan perubahan sistem yang telah ada terdahulu. Taiwan merupakan negara yang terbuka akan investasi asing dan demokratis. Uber sendiri sebagai salah satu Multinational Companies (MNCs) membutuhkan strategi dalam melakukan internasionalisasi serta strategi bertahan dalam kebutuhanya untuk terus berkompetisi. Uber sempat dinyatakan illegal sehingga harus keluar dari pasar Taiwan, namun kembali beroperasi setelah dua bulan. Dinamika masuk, keluar dan kemudian masuk Uber di Pasar Taiwan ini menarik untuk dianalisis terkait strategi yang digunakan. Dalam menganalisa permasalahan ini, penulis menggunakan strategi internasionalisasi yang dipaparkan oleh Pankaj Ghemawat melalui Cultural, Administrative, Geography, Economy (CAGE) untuk melihat kendala-kendala sebelum melakukan internasionalisasi pada tahap awal dan kemudian melakukan penetrasi di Pasar Taiwan. Selanjutnya penulis menggunakan konsep strategi Adaptation, Aggregation, Arbitrage (AAA) dalam menganalisis strategi bertahan Uber setelah berhasil beroperasi di Taiwan. Lebih lanjut, Uber juga menggunakan strategi Multi-chanel dalam mempertahankan keberadaanya. Penulis melihat terdapat strategi yang bersifat sekuensial dan dilakukan secara terus menerus oleh Uber untuk dapat melakukan internasionalisasi dan bertahan di pasar Taiwan ditengah tingginya tensi perang dagang AS dan Cina.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 THI 09/19 Saa s | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Internasionalisasi, CAGE, Taiwan, Uber | ||||||
Subjects: | J Political Science > JZ International relations > JZ5-6530 International relations > JZ24-38 Societies, associations, academies, institutes, etc., for the study of international relations | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Magister Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 16 Dec 2019 07:48 | ||||||
Last Modified: | 16 Dec 2019 07:48 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/92661 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |