KATARINA SEKAR BUDI (2019) TEKNIK PEMBENIHAN IKAN SYNODONTIS (Synodontis eupterus) DENGAN METODE INDUCED BREEDING DI BALAI RISET BUDIDAYA IKAN HIAS (BRBIH) DEPOK, JAWA BARAT. KODEPRODI54243#Akuakultur, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (Abstrak) KKC KK PKL PK BP 121 - 19 Bud t-Abstrak.pdf Download (47kB)
	Text (Daftar isi) KKC KK PKL PK BP 121 - 19 Bud t-Daftar isi.pdf Download (31kB)
	Text (Daftar pustaka) KKC KK PKL PK BP 121 - 19 Bud t-Daftar pustaka.pdf Download (55kB)
	Text (Fulteks) KKC KK PKL PK BP 121 - 19 Bud t.pdf Restricted to Registered users only until 19 December 2022. Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Ikan Synodontis (Synodontis eupterus) merupakan salah satu jenis ikan hias yang saat ini sedang dikembangkan di Indonesia dengan minat yang cukup tinggi di kalangan pecintaikan hias karena memiliki keunikan dari cara berenangnya yang terbalik (upside-down Catfish) serta memiliki sirip punggung yang menjuntai indah. Sehingga perlunya peningkatan produksi untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode kawin suntik penambahan hormon perangsang. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok, Jawa Barat pada tanggal 17 Desember 2018 hingga 17 Januari 2019. Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, pengalaman, serta dapat mengatasi masalah yang dapat terjadi dalam pembenihan ikan synodontis (Synodontis eupterus) dengan metode kawin suntik di Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH) Depok, Jawa Barat. Dalam melakukan Praktek Kerja Lapang yang telah dilaksanakan, metode kerja yang dilakukan adalah metode deskriptif dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Kegiatan pembenihan dengan metode kawin suntik di BRBIH Depok meliputi pemeliharaan induk, seleksi induk untuk dipijahkan, persiapan wadah penetasan telur dan pemeliharaan larva, proses pemijahan yang meliputi penyuntikan hormon, stripping dan fertilisasi, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benih, hingga melakukan penyortiran untuk proses distribusi. Dalam proses penyuntikan, dosis hormon Ovaprim® yang digunakan sebanyak 0,8 ml/kg induk. Hasil fekunditas yang dimiliki induk betina yaitu 16,25 gram telur atau sebanyak 19709 butir telur. Daya tetastelur yang dihasilkan sebesar 95,176% atausetaradengan 17445 butirtelurdansintasanbenih yang dihasilkansebesar 73,734% atau senilai dengan 12862 ekorbenih. Data kualitas air yang didapat penulis dari kolam induk hingga benih diantaranya DO dengan kisaran 5,10 – 6,40 mg/L, suhu 26,8º - 28,2ºC, dan pH pada kisaran normal yaitu 6,34 – 7,0. Masalah yang sempat terjadi pada pembenihan adalah adanya penyakit yang menyerang benih ikan yaitu White Spot Diseases dan dapat diobati dengan karantina serta penggantian air, pemberian daun ketapang, OTC (Oxytetracycline), methylene blue, dan control kualitas air serta pemberian pakan yang baik.

Actions (login required)

View Item