PENGARUH SOCIAL LEISURE ACTIVITIES TERHADAP PENURUNAN RISIKO WANDERING DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA LANSIA DEMENSIA PENELITIAN PRA- EKSPERIMENTAL

Amalia Kusumaningsih (2019) PENGARUH SOCIAL LEISURE ACTIVITIES TERHADAP PENURUNAN RISIKO WANDERING DAN SUBJECTIVE WELL- BEING PADA LANSIA DEMENSIA PENELITIAN PRA- EKSPERIMENTAL. Thesis thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text
TKP 52 19 Kus p ABSTRAK.pdf

Download (45kB)
[img] Text
TKP 52 19 Kus p DAFTAR ISI.pdf

Download (54kB)
[img] Text
TKP 52 19 Kus p DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (74kB)
[img] Text (FULLTEXT)
TKP 52 19 Kus p.pdf
Restricted to Registered users only until 19 December 2022.

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar Belakang : Wandering merupakan gejala neuropsikiatri yang sulit dikendalikan, dan dapat berdampak pada tingkat mortalitas yang merupakan indikator pencapaian subjective well-being. Penatalaksanaan wandering hingga saat ini masih menggunakan metode tradisional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh social leisure activities dalam menurunkan risiko wandering dan Subjective Well-Being pada demensia. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre-post test one group dengan populasi 47 lansia dan sampel 34 lansia demensia beserta caregivernya yang berobat jalan di klinik Psikogeriatri RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang. Teknik sampling dengan metode purposive sampling. Variabel independennya social leisure activities serta dependennya risiko wandering dan subjective wellbeing. Hasil: Social leisure activities berpengaruh signifikan dalam menurunkan risiko wandering dan subjective well-being pada klien lansia (p = 0,000). Karakteristik demografi lansia berhubungan signifikan dengan subjective well-being dan risiko wandering (p ˂ 0,05) kecuali gejala neuropsikiatri, status perkawinan, status pekerjaan, dan status pendapatan. Subjective well-being berhubungan signifikan dengan risiko wandering setelah diberikan intervensi (p = 0,000). Social leisure activities baik secara fase maupun tiap aktivitas berpengaruh signifikan menurunkan risiko wandering dan subjective well-being (p ˂ 0,05), kecuali fase 1 dan aktivitas berjalan-jalan di sekitar rumah terhadap subjective well-being . Pembahasan: Risiko wandering pada lansia demensia dapat diturunkan dengan memberikan aktifitas fisik secara rutin yang mengedepankan unsur interaksi sosial, yang juga dapat meningkatkan subjective well-being lansia. Social leisure activities merupakan aktifitas yang efektif karena mudah dilaksanakan dan efisien karena tidak membutuhkan biaya yang tinggi. Kesimpulan: Social leisure activities mampu membantu menurunkan risiko wandering dan meningkatkan subjective well-being lansia, baik secara fase maupun aktivitas.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKC KK TKP 52/19 Kus p
Uncontrolled Keywords: Social leisure activities, Wandering, Subjective Well-Being, Demensia
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: 13. Fakultas Keperawatan > Magister Keperawatan
Creators:
CreatorsNIM
Amalia KusumaningsihNIM131714153099
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAh. YusufNIDN0001016716
Depositing User: Dwi Marina
Date Deposited: 19 Dec 2019 07:14
Last Modified: 19 Dec 2019 07:14
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/92897
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item