VINA ZAVIRA NIZAR (2019) UJI VIABILITAS TERAPI FOTODINAMIK DENGAN LASER DIODA PANJANG GELOMBANG 405 NM PADA SEL FIBROBLAS BHK-21 DENGAN BERBAGAI JARAK PENYINARAN. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

	Text KG. 118-19 Niz u ABSTRAK.pdf Download (201kB)
	Text KG. 118-19 Niz u DAFTAR ISI.pdf Download (211kB)
	Text KG. 118-19 Niz u DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (217kB)
	Text (FULLTEXT) KG. 118-19 Niz u BR.pdf Restricted to Registered users only until 23 December 2022. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Terapi fotodinamik sekarang ini telah menjadi populer, tetapi efek sitotoksiknya masih belum jelas. Agar dianggap layak untuk terapi rongga mulut, maka terapi tidak boleh beracun atau menyebabkan efek buruk pada jaringan target. Uji viabilitas terapi fotodinamik penting untuk di lakukan. Sel fibroblas sering untuk pengujian toksisitas bahan kedokteran gigi karena merupakan sel yang paling penting dalam komponen pulpa, ligamen periodontal, dan gingiva. Tujuan: Untuk membuktikan pengaruh jarak penyinaran pada terapi fotodinamik terhadap viabilitas sel fibroblas BHK-21. Metode: Uji Viabilitias dilakukan dengan sel fibroblas BHK-21 yang diletakkkan pada microplate 96 well yang kemudian disinari dengan terapi fotodinamik 405 nm dengan variasi jarak penyinaran 1, 4, 7, 10, 13, dan 16 mm. Setelah penyinaran, viabilitas sel diuji dengan MTT assay dan ELISA Reader. Data dianalisa menggunakan Kolmogorov-Smirnov, Levene’s test, Kruskall Wallis, dan Tukey HSD. Hasil: Sel fibroblas dengan jarak penyinaran 4 mm memiliki viabilitas melebihi control sel, sedangkan pada jarak peninaran 1, 7, 10, 13, dan 16 mm memiliki viabilitas kurang dari control sel. Kesimpulan: Terapi fotodinamik 405 nm dengan jarak penyinaran 4 mm menimbulkan respon biostimulasi sehingga viabilitas sel fibroblas BHK-21 meningkat.

Actions (login required)

View Item