AULYA ARIFFANY MAHARDHIKA (2019) STRUKTUR PERMUKAAN DAN KETEBALAN BIOFILM Aggregatibacter actinomycetemcomitans YANG DIINDUKSI GLUKOSA, LAKTOSA, PROTEIN KEDELAI, DAN ZAT BESI. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text
KG 165 19 Mah s ABSTRAK.pdf Download (38kB) |
|
Text
KG 165 19 Mah s DAFTAR ISI.pdf Download (45kB) |
|
Text
KG 165 19 Mah s DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (57kB) |
|
Text (FULLTEXT)
KG 165 19 Mah s.pdf Restricted to Registered users only until 26 December 2022. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Infeksi rongga mulut meningkat pada beberapa tahun terakhir. Penyakit rongga mulut tertinggi kedua adalah periodontitis yang disebabkan oleh Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Hal tersebut membutuhkan perkembangan dalam teknologi dibidang kesehatan dengan membuat kit deteksi infeksi rongga mulut menggunakan biofilm. Penelitian tersebut membutuhkan serangkaian penelitian diantaranya pengamatan terhadap struktur permukaan, unsur kimia dan ketebalan biofilm. Tujuan: Penelitian ini bertujuan sebagai data penunjang pembuatan kit deteksi infeksi rongga mulut menggunakan biofilm. Pengamatan yang dapat dilakukan terhadap biofilm yaitu Scanning Electron Microscopy Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX) dan Confocal Laser Scanning Microscopy (CLSM) untuk melihat biofilm secara ultrastruktural. Metode: Analisa kualitatif dan kuantitatif pada sampel biofilm menggunakan software SEM EDAX APEX dan software Olympus FluoView ver 4.2a. Hasil: Struktur permukaan biofilm yang diinduksi zat besi berbeda dengan bahan induksi yang lain. Jumlah atom unsur kimia terbanyak pada biofilm yang diinduksi glukosa adalah O (78,65 ± 10,32) dan Cl (1,28 ± 0,21); diinduksi laktosa S (14,67 ± 4,56) dan Fe (37,46 ± 59,62); diinduksi protein kedelai C (25,41 ± 16,36) dan N (13,49 ± 9,37); diinduksi zat besi P (58,53 ± 17,80). Jumlah polisakarida yang tertinggi didapatkan pada induksi dengan zat besi (605,641 ± 71,66). Jumlah sel bakteri yang tertinggi didapatkan pada induksi laktosa (857,877 ± 70,86). Biofilm tertebal didapatkan pada induksi zat besi (11.000 ± 1000)nm. Kesimpulan: Biofilm Aggregatibacter actinomycetemcomitans yang telah diinduksi glukosa 5%, laktosa 5%, protein kedelai 5% dan zat besi 2% memiliki perbedaan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK KG.165/19 Mah s | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Aggregatibacter actinomycetemcomitans, biofilm, glukosa, laktosa, protein kedelai, zat besi, struktur permukaan, ketebalan | ||||||
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry | ||||||
Divisions: | 02. Fakultas Kedokteran Gigi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 26 Dec 2019 04:59 | ||||||
Last Modified: | 26 Dec 2019 04:59 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/93156 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |