ALISA SUFIA ZULKEFLI (2019) POTENSI EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia Sinensis) PADA PERBAIKAN KERUSAKAN MEMBRAN BASALIS DAN PENURUNAN KETEBALAN KERATIN EPITEL PERMUKAAN PADA TIKUS MODEL DIABETES MELLITUS DENGAN ORAL CANDIDIASIS. Skripsi thesis, Universitas Airlangga.
Text
KG 233 19 Zul p ABSTRAK.pdf Download (49kB) |
|
Text
KG 233 19 Zul p DAFTAR ISI.pdf Download (45kB) |
|
Text
KG 233 19 Zul p DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (49kB) |
|
Text (FULLTEXT)
KG 233 19 Zul p.pdf Restricted to Registered users only until 6 January 2023. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Oral Candidiasis adalah infeksi oleh jamur yang mengenai mukosa rongga mulut dan ditandai dengan bercak berwarna putih yang konfluen serta melekat pada mukosa oral dan faring. Oral candidiasis merupakan infeksi opportunistik dalam rongga mulut yang disebabkan oleh agen primer yaitu Candida albicans. C. albicans dapat dijumpai diantaranya pada pengguna antimikroba spektrum luas, perokok, dan juga pada kondisi immunocompromised yang salah satunya adalah diabetes mellitus. Pada kondisi immunocompromised terjadi defek pada sistem imun sehingga imunitas dari mukosa tidak dapat mengeleminasi adhesi dari C.albicans. Kondisi DM dengan infeksi C.albicans menyebabkan terjadinya inflamasi. Inflamasi akibat candida menyebabkan terjadinya kerusakan pada membran basalis dan penebalan lapisan keratin epitel permukaan. Namun, pemberian ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) dapat mempengaruhi proses inflamasi tersebut. Tujuan: Membuktikan bahwa ekstrak air teh hijau berpotensi memperbaiki kerusakan membran basalis dan menurunkan ketebalan keratin epitel permukaan pada tikus wistar model DM dengan oral candidiasis. Metode: Tikus Wistar dibagi menjadi 6 kelompok yaitu 5 ekor tikus perkelompok berdasarkan perbedaan pemberian jenis terapi dan durasi pemberian terapi yaitu K, K(-), K1(+), K2(+), P1 dan P2. Hasil: Hasil dari uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan pada kerusakan epitel dan ketebalan keratin pada semua kelompok adalah normal. Hasil dari uji Levene menunjukkan pada kerusakan epitel dan ketebalan keratin pada semua kelompok adalah homogen. Hasil uji One Way ANOVA menunjukkan pada kerusakan epitel dan ketebalan keratin pada semua kelompok terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil uji Tukey HSD pada kerusakan epitel menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok P2 dengan kelompok K2(+). Pada hasil uji Tukey HSD pada ketebalan keratin menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok Kdengan kelompok P1 dan P2; kelompok K1(+) dengan kelompok P1 dan P2; kelompok K2(+) dengan kelompok P1 dan P2; kelompok P1 dengan kelompok K-,K1(+) dan K2(+); kelompok P2 dengan kelompok K-, K1(+) dan K2(+).Kesimpulan: Pemberian ektrak air teh hijau (Camellia Sinensis) 2.5% bermanfaat dalam memperbaiki kerusakan epitel dan menurunkan penebalan keratin pada tikus wistar model DM dengan oral candidiasis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK KG. 233/19 Zul p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Diabetes Mellitus, Oral Candidiasis, Kerusakan Epitel, Penebalan Keratin, Green Tea 2.5%. | ||||||
Subjects: | R Medicine > RK Dentistry | ||||||
Divisions: | 02. Fakultas Kedokteran Gigi | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 06 Jan 2020 03:12 | ||||||
Last Modified: | 06 Jan 2020 03:12 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/93420 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |