Pergeseran Isu Dalam Gerakan Mahasiswa (Studi Tentang Perubahan Isu Dalam Gerakan Mahasiswa Pasca Reformasi 1998-2001 di Media Massa)

Bambang Rukminto (2002) Pergeseran Isu Dalam Gerakan Mahasiswa (Studi Tentang Perubahan Isu Dalam Gerakan Mahasiswa Pasca Reformasi 1998-2001 di Media Massa). Skripsi thesis, Universitas Airlangga.

[img] Text (HALAMAN JUDUL)
1. JUDUL.pdf

Download (44kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
2. DAFTAR ISI.pdf

Download (80kB)
[img] Text (BAB I)
3. BAB I.pdf

Download (885kB)
[img] Text (BAB II)
4. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (906kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
5. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
6. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (670kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
7. BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (95kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (62kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
9. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (247kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Perubahan politik yang diakibatkan gerakan mahasiswa pada Mei 1998 mengakibatkan pergeseran-pergeseran isu dalam gerakan mahasiswa itu sendiri. Ada beberapa pola pergeseran isu yang terjadi dalam gerakan mahasiswa. Perubahan isu tersebut tampak sekali dari isu-isu tentang kepemimpinan nasional menuju isu-isu local kedaerahan. Pergeseran kedua yakni perubahan isu-isu politis menjadi isu-isu moral. Dan ketiga adalah pergeseran target dari isu yang dilontarkan. Bila pasca reformasi, isu-isu yang dilontarkan masih berkutat pada pola dan system pemerintahan/rejim ganti mengarah lebih terfokus pada masalah-masalah yang lebih sempit. Pergeseran isu lainnya adalah munculnya isu-isu structural, berubah pada isu-isu tematis sesuai dengan problem yang ada dalam masyarakat. Ini menyebabkan gerakan mahasiswa seringkali tergopoh-gopoh menecari isu baru bila hal tersebut sudah tidak actual lagi, dan tidak ada program isu jangka panjang. Pergeseran-pergeseran isu tersebut bisa dilihat dari beberapa factor. Faktor pertama dilihat dari platform gerakan mahasiswa sendiri. Perbedaan visi dan ideology antar kelompok-kelompok yang ada dalam gerakan mahasiswa sendiri membuat arah, isu mapun tujuan dari gerakan masing-masing berbeda-beda. Definisi tujuan gerakan mahasiswa memang harus dilihat dari visi dan ideology masing-masing kelompok gerakan. Perjuangan gerakan mahasiswa adalah pelopor dari perjuangan kelas. Perbedaan visi dari tujuan inilah yang mengakibatkan perbedaan pemilihan isu. Bahkan seringkali egoism kelompok membuat konflik dan pengakuan sendiri pada isu-isu yang telah dibuatnya. Perbedaan memandang gerakan mahasiswa sebagai gerakan moral atau politik juga membuat isu-isu yang dilontarkan juga berbeda. Akibatnya mahasiswa kehilangan landasan yang mendasar dalam menelorkan isu dan seringkali gagap menanggapi beberapa persoalan. Hal ini tampak sekali dalam perkembangannya, isu-isu yang dilontarkan gerakan mahasiswa bukan lagi terarah pada perjuangan structural, tetapi hanya sekedar isu-isu praktis, yang sempit dan pendek. Akibatnya gerakan mahasiswa seringkali bias dengan kepentingan kelompok lain. Faktor kedua adalah perubahan politik sejak reformasi dan Pemilu 1999 yang melahirkan penguatan partisipasi masyarkat. Krisis moneter sejak pertengahan 1997 memang menjadi factor pendukung percepatan laju gerakan. Hanya saja hegemoni kapitalisme yang ditanamkan order baru lewat pembangunan dan stabilitas selama 32 tahun begitu kuat mencengkeram. Hal ini berakibat menurunnya dukungan masyarakat pada gerakan mahasiswa. Bahkan muncul pandangan sms pada gerakan mahasiswa sebagai penganggu stabilitas. Faktor ketiga adalah media massa. Keberhasilan gerakan mahasiswa dalam menggulingkan Soeharto dari kursi kekuasaan tak bisa lepas dari peran media massa. Disisi lain media massa juga merupakan kepanjangan kepentingan kapitalisme. Hal ini menjelaskan bahwa dukungan media massa sat itu juga tak bisa lepas dari kepentingan capital ini. Terbukti setelah dibukanya kran kebebasan pers, banyak media yang terbit tapi seiring perkembangannya juga tak sedikit yang gulung tikar. Momentum gerakan mahasiswa bisa jadi terkooptasi kepentingan kapitalis lewat bisnis media massa. Perkembangan selanjutnya, media massa menarik dukungannya pada gerakan mahasiswa setelah gerakan mahasiswa bukan lagi isu menarik yang diharapkan capital (pasar). Perjuangan mahasiswa dalam gerakan reformasi masih bias antara perjuangan untuk merubah struktur politik dengan mengganti rejim. Akibatnya ketika terjadi pergantian kepemimpinan maupun rejim dari otoriter menuju demokrasi, mahasiswa kehilangan isu pokoknya. Menurut Marx, perjuangan mahasiswa sebenarnya merupakan perjuangan intelektual untuk merubah stuktur dalam masyarakat. Meskipun rejim telah berubah, bukan berarti struktur masyarakat juga berubah. Dominasi kekuatan borjuasi local dan modal asing sampai saat ini masih berlangsung disini. Gerakan mahasiswa harus melakukan perjuangan dan control terhadap arah reformasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Gerakan Mahasiswa, Perubahan isu, Pasca reformasi, Media Massa
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform > HN1-995 Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Creators:
CreatorsNIM
Bambang RukmintoNIM079314160
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAribowoNIDN0001085804
Depositing User: Ika Rudianto
Date Deposited: 27 Sep 2020 13:59
Last Modified: 27 Sep 2020 13:59
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/94150
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item