WAFI MUBAROK, 051011085 (2014) STUDI IN SILICO SENYAWA FLAVONOID DAN ALKALOID DAUN Justicia gendarussa Burm. f. UNTUK PREDIKSI ABSORBSI DAN AKTIVITAS ENZIM HIV-1 REVERSE TRANSCRIPTASE. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRACT) gdlhub-gdl-s1-2015-mubarokwaf-35206-6.ringk-n.pdf Download (334kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) FF. FT. 33-14 Mub s-1.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) FF. FT. 33-14 Mub s-2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Ekstrak dari daun Justicia gendarussa Burm. f. terbukti dapat menghambat pertumbuhan virus dari plasma darah pasien HIV melalui inhibisi reverse transcriptase. Terdapat 12 komponen flavonoid dengan komponen mayor adalah gendarusin A dan beberapa komponen minor yang telah diketahui strukturnya pada daun Justicia gendarussa Burm. f. yaitu gendarusin B, gendarusin C, gendarusin D, dan gendarusin E. Kelima senyawa gendarusin tersebut termasuk dalam golongan flavanoid Cglikosida yang mempunyai dua gugus gula terikat pada atom C-6 dan C-8. Struktur dari kelima senyawa tersebut termasuk isomer dimana hanya berbeda pada konfigurasi ruang dari gugus glikosida dan gugus OH pada cincin glikosida. Selain itu, telah diketahui pula tiga struktur senyawa alkaloid pada daun Justicia gendarussa Burm. f. Perbedaan struktur dari kelima senyawa gendarusin dan tiga senyawa alkaloid tersebut akan mempengaruhi sifat kimia fisika, meliputi parameter lipofilik, elektronik, dan sterik dimana nantinya akan mempengaruhi proses penembusan membran dan akan mempengaruhi absorbsinya. Perbedaan tersebut juga akan mempengaruhi proses interaksi dengan reseptor HIV-1 reverse transcriptase dimana interaksi tersebut dapat digunakan sebagai prediksi aktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prediksi absorbsi dan aktivitas lima senyawa gendarusin dan tiga senyawa alkaloid pada daun Justicia gendarussa Burm. f. terhadap enzim HIV-1 reverse transcriptase. Prediksi ini menggunakan metode in silico dengan memanfaatkan peran kimia komputasi, untuk memprediksi absrobsi dari lima senyawa gendarusin dan tiga senyawa alkaloid diperlukan penentuan sifat kimia fisika terutama faktor lipofilik yang kemudian diaplikasikan pada hukum 5 Lipinski untuk mengevaluasi hasil penentuan faktor lipofilik, prediksi absorbsi juga dilakukan dengan menggunakan program ACD/I-Lab online. Prediksi aktivitas dari lima senyawa gendarusin dan tiga senyawa alkaloid terhadap enzim HIV-1 reverse transcriptase (1JLB) menggunakan simulasi docking dengan menggunakan program Molegro Virtual Docker. Pada penelitian ini didapatkan prediksi absorbsi dari lima senyawa gendarusin dan satu senyawa alkaloid yaitu JGA 1 mempunyai absorbsi yang jelek. Hal tersebut disebabkan karena kelima senyawa gendarusin mempunyai nilai kimia fisika yang sama dan tidak memenuhi persyaratan dari hukum 5 Lipinski, yaitu: BM = 534,47, LogP = -2,27, jumlah H donor (gugus OH dan NH) = 9, jumlah H aseptor (atom O dan N) = 4. Sedangkan JGA 1 mempunyai nilai kimia fisika, yaitu: BM = 369,14, LogP = -0,62, jumlah H donor = 5, jumlah H-aseptor = 4. Hukum 5 Lipinski mempersyaratkan nilai BM<500, LogP<5, H aseptor <10, dan H donor <5, sehingga dapat diprediksi bahwa kelima senyawa gendarusin dan JGA 1mempunyai absorbsi yang jelek, hal tersebut juga ditunjang dengan hasil prediksi dari ACD/I-Lab, dari prediksi tersebut kelima senyawa gendarusin memiliki absorbsi maksimal yang sama yakni 2% dan JGA 1 memiliki absorbsi maksimal 1%. JGA 1 diprediksi memiliki absorbsi lebih baik dibanding kelima senyawa gendarusin. Sebab JGA 1 mempunyai permeabilitas Pe, jejenum 0 x 10-4 cm/s sedangakan kelima senyawa gendarusin mempunyai nilai permeabilitas Pe, jejenum 0,01 x 10-4 cm/s. Kemampuan suatu senyawa mudah menembus membran atau dikatakan permeabel adalah jika nilai permeabilitas Pe, jejenum lebih besar dari 10-5. Simulasi docking menggunakan program Molegro Virtual Docker antara kelima senyawa gendarusin dan tiga senyawa alkaloid terhadap reseptor HIV-1 reverse transcriptase (1JLB) menghasilkan interaksi antara kelima senyawa gendarusin dengan residu asam amino dari reseptor HIV-1 reverse transcriptase serta energi ikatan yang dicerminkan dengan nilai rerank score untuk memprediksi aktivitas dari kelima senyawa tersebut. Sisi aktif dari reseptor hialuronidase adalah adanya interaksi pada residu asam amino Tyr 188 dan Lys 101. Rerank score mencerminkan aktivitas senyawa dimana semakin rendah nilai rerank score maka senyawa tersebut memiliki aktivitas paling tinggi. Pada kelima senyawa gendarusin dan tiga senyawa alkaloid yang telah diuji, diperoleh urutan nilai rerank score dari yang paling rendah menuju yang paling tinggi yaitu JGA 2 (-124,774) > JGA 1 (- 115,186) > gendarusin D (-105,742) > gendarusin C (-103,820) > JGA 3 (- 81.0889) > gendarusin B (-69,1042) > gendarusin E (-65,8045) > gendarusin A (-61,3788). Sehingga dapat diprediksi bahwa JGA 2 memiliki aktivitas paling tinggi dalam menghambat HIV-1 reverse transcriptase. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, JGA 2 merupakan senyawa yang paling baik dilihat dari prediksi absorbsi dan prediksi aktivitasnya untuk dikembangkan menjadi obat anti HIV dengan mekanisme hambatan terhadap HIV-1 reverse transcriptase. Oleh karena itu, disarankan untuk dilakukan uji toksisitas terhadap alkaloid JGA 2, sebab pada umumnya alkaloid bersifat toksik sehingga diharapkan hasil pengujian tersebut dapat dijadikan referensi untuk pengembangan obat dengan senyawa JGA 2.

Actions (login required)

View Item