HANA RAHMAWATI, 051011181 (2014) STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA CEDERA OTAK RINGAN-SEDANG (Penelitian Dilakukan di Departemen Bedah Saraf RSUD Dr. Soetomo Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2015-rahmawatih-35255-6.ringk-n.pdf Download (269kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
FF. FK. 35-14 Rah s.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Cedera otak merupakan kelainan neurologi yang paling sering terjadi di dunia dan menjadi salah satu faktor penyebab kecacatan, morbiditas, dan kematian. Cedera otak terbagi menjadi cedera otak ringan (GCS 13-15), sedang (GCS 9-12), dan berat (GCS <8) berdasarkan status kesadaran pasien yang dinilai melalui Glasgow Coma Scale (GCS). Prinsip umum manajemen terapi cedera otak adalah perfusi secara adekuat, pencegahan hipertensi intrakranial, menurunkan laju metabolisme, mencegah kerusakan sekunder, dan menurunkan morbiditas seperti tromboemboli vena dan infeksi. Infeksi merupakan komplikasi yang sering terjadi pada cedera otak, dan risikonya meningkat dengan adanya fraktur dasar tengkorak, pneumosefalus, atau adanya kebocoran cairan serebrospinal. Selain itu, beberapa pasien cedera otak ringan dan sedang memerlukan operasi baik intrakranial maupun ekstrakranial yang berisiko infeksi paskaoperasi. Oleh karena itu diperlukan antibiotika untuk mencegah terjadinya infeksi paskacedera otak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan antibiotika pada cedera otak ringan (COR) dan cedera otak sedang (COS), meliputi jenis, dosis, frekuensi, dan lama pemberian antibiotika serta mengidentifikasi Drug Related Problem (DRP) yang mungkin terjadi. Penelitian dilakukan secara prospektif menggunakan data rekam medik pasien di Instalasi Rawat Inap Bedah Departemen Bedah Saraf periode Maret sampai Mei 2014. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 44 pasien, terdiri dari 25 pasien cedera otak ringan dan 19 pasien cedera otak sedang. Kedua cedera otak tersebut paling banyak dialami oleh laki-laki pada kelompok usia 15-29 tahun, yaitu sebesar 36% pasien COR dan 31,58% pasien COS. Antibiotika yang sering digunakan pada pasien cedera otak ringan dan sedang adalah seftriakson dengan rute intravena yang diberikan sebanyak 1 g dua kali sehari, yaitu pada 92% pada pasien COR dan 100% pasien COS. Antibiotika lain yang sering digunakan adalah siprofloksasin peroral 2x500 mg sehari, yaitu pada 28% pasien COR. Lama pemberian. antibiotika bervariasi, dimana pada COR sebanyak 72% diberikan selama 1-5 hari sedangkan pada COS sebanyak 47,37% diberikan selama 1-5 hari dan 6-10 hari. Regimen dosis antibiotika yang diberikan pada pasien cedera orak ringan dan sedang sesuai dengan literatur. Secara umum, indikasi pemberian antibiotika sesuai dengan kondisi pasien, kecuali pada 3 pasien, dimana 2 pasien mendapatkan terapi antibiotika tanpa ada indikasi, dan 1 pasien ada indikasi tetapi tidak mendapatkan terapi antibiotika.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB. KK-2 FF. FK. 35/14 Rah s | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | ANTIBIOTICS; BRAIN INJURY; DRUG UTILIZATION | ||||||||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC0321 Neuroscience. Biological psychiatry. Neuropsychiatry R Medicine > RD Surgery > RD92-97.8 Emergency surgery. Wounds and injuries |
||||||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Klinis | ||||||||||||
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Depositing User: | sukartini sukartini | ||||||||||||
Date Deposited: | 02 Feb 2015 12:00 | ||||||||||||
Last Modified: | 29 Jul 2016 09:33 | ||||||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9500 | ||||||||||||
Sosial Share: | |||||||||||||
Actions (login required)
View Item |