RISNA PRADINA SARI, 051011244 (2014) ASPEK FARMASI PENGGUNAAN DIURETIK PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) (Penelitian dilakukan di Poli Ginjal Hipertensi RSUD Dr. Soetomo Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2015-saririsnap-35274-6.ringk-n.pdf Download (118kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
FF. FK. 43-14 Sar a.pdf Restricted to Registered users only Download (678kB) | Request a copy |
Abstract
Penyakit Ginjal kronik (PGK) merupakan suatu keadaan terjadinya kerusakan ginjal yang ditandai dengan penurunan nilai glomerular filtration rate (GFR) <60 ml/min/1,73m2 selama 3 bulan atau lebih. Prevalensi penderita PGK di Indonesia mencapai angka 0,2% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia. Beberapa faktor pencetus terjadinya PGK adalah diabetes mellitus (DM) dan hipertensi (HT). Hipertensi selain sebagai faktor resiko pencetus PGK juga merupakan komplikasi dari penyakit ini. Komplikasi lain yang sering terjadi pada penderita PGK adalah edema. Edema dapat memperparah kondisi hipertensi, sehingga penatalaksanaan terapinya menjadi cukup sulit. Salah satu penatalaksanaan terapinya dapat digunakan diuretik. Diuretik yang dapat digunakan pada pasien PGK adalah diuretik kuat (furosemid), diuretik tiazid (hidroklorotiazid), dan diuretik hemat kalium (spironolokaton). Pemilihan penggunaan diuretik untuk pasien PGK didasarkan atas tingkat keparahan (stadium) penyakit. Jenis diuretik yang paling banyak digunakan adalah golongan diuretik kuat yaitu furosemid. Furosemid bekerja dengan cara menghambat kotransport Na+ , K+ , dan Cl- pada lengkung henle ascenden segmen tebal, dimana pada bagian ini ion paling banyak diabsorpsi sehingga dengan terhambatnya ion-ion pada bagian ini maka banyak cairan yang terekskresi. Furosemid juga memiliki bioavailabilitas yang paling baik diantara diuretik yang lain yaitu sebesar 50-100%. Efek samping furosemid antara lain hipokalemia dan hiponatremia. Tiazid bekerja di tubulus distal dengan meningkatkan ekskresi sodium dan potassium. Bioavailabilitasnya lebih kecil dari diuretik kuat yaitu 40-90% dengan filtrasi sodium hanya 6-11% sehingga diuretik golongan ini hanya dapat digunakan pada pasien PGK dengan stadium1-3 saja. Diuretik hemat kalium biasanya digunakan sebagai kombinasi dengan diuretik lain seperti furosemid untuk meminimalkan efek hipokalemianya atau dapat juga digunakan sebagai obat tunggal untuk kondisi PGK yang tidak terlalu parah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis, dosis, frekuensi penggunaan dan menganalisis penggunaannya secara tunggal maupun kombinasi dikaitkan dengan data laboratorium, serta mengidentifikasi adanya problema obat (DRP) yang berkaitan dengan pemberian diuretik pada pasien PGK. Penelitian dilakukan secara cross-sectional dengan metode pengambilan sampel time limited sampling pada 15 April sampai 12 Juni 2014 di Poli Ginjal dan Hipertensi Instalasi Rawat Jalan RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan telah dinyatakan “layak etik”. Kriteria inklusi sebagai sampel penelitian adalah semua pasien PGK yang menerima terapi diuretik. Dari hasil penelitian pada pasien PGK yang menerima terapi diuretik diketahui 51,63% pasien laki-laki dan 48,37% pasien perempuan serta komorbid terbanyak adalah hipertensi (84,31%), terbanyak kedua adalah diabetes mellitus (24,18%), dan edema (9,15%). Jenis diuretik yang digunakan adalah furosemid (98,04%), hidroklorotiazid (1,95%), dan spironolakton (0,65%). Sebagian besar pasien (83,01%) mendapatkan terapi tunggal furosemid dosis 40 mg. Dari 70,58% hanya 0,65% saja yang tidak sesuai dengan rekomendasi pustaka. Teridentifikasi 3 macam DRPs, satu pasien dapat mengalami lebih dari satu macam DRPs, yang mencakup: dosis dan frekuensi penggunaan obat kurang tepat (0,65%), interaksi obat potensial (40,52%), dan dugaan gangguan elektrolit (67,32%)
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB. KK-2 FF. FK. 43/14 Sar a | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | DIURETICS; CHRONIC KIDNEY DISEASE; DRUG UTILIZATION | ||||||||||||
Subjects: | R Medicine > RC Internal medicine > RC870-923 Diseases of the genitourinary system. Urology R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
||||||||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Klinis | ||||||||||||
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Depositing User: | sukartini sukartini | ||||||||||||
Date Deposited: | 02 Feb 2015 12:00 | ||||||||||||
Last Modified: | 01 Aug 2016 01:36 | ||||||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9506 | ||||||||||||
Sosial Share: | |||||||||||||
Actions (login required)
View Item |