Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (2018) Komposisi yang mengandung asam (e)-3-(3-metoksifenil)akrilat dan natrium karbosimetilselulosa digunakan dalam pengobatan angiogenesis. IDS000002543.

	Text (FULLTEXT) Artikel C-26.pdf Download (1MB)
	Text (PEER REVIEW) Validasi C-26.pdf Download (1MB)

Abstract

Beberapa peneliti melaporkan bahwa pertumbuhan progresif neoplasma dan metastasis yang menyebabkan kematian pasien kanker bergantung pada angiogenesis (Sahib, 2016). Angiogenesis merupakan step kritis progresi tumor pembuluh darah baru dibutuhkan oleh tumor yang berukuran 1-2mm3 untuk mensuplai kebutuhan oksigen dan makanan agar proliferasi sel dan metastase bisa terjadi (Klenke et al.,2006). Angiogenesis dipicu antara lain oleh peningkatan produksi prostaglandin PGE2 hasil metabolisme asam arakhidonat yang dikatalisis oleh siklooksigenase-2 (COX-2). Hambatan pada jalur COX-2 akan sangat bermanfaat dalam menghambat angiogenesis. Menurut Greenhough et al. (2009),COX-2 inhibitor melalui hambatan pembentukan PGE2 dapat menghambat angiogenesis. Target kerja anti angiogenesis terapi, seperti sunitinib dan tamoxifen adalah vascular endhotelial growth factor (VEGF) signaling pathway dan kinase. Invensi tentang anti angiogenesis terapi sudah banyak dilakukan, diantaranya Paten Amerika no 8,778,340 B2; tentang anti angiogenesis terapi kanker ovarium yaitu obat bevacizumab suatu anti-VEGF antibodi. Terapi kanker dengan bevacizumab yang dikombinasi kemoterapi hasil yang baik. bevacizumab berpotensi menimbulkan efek lain memberikan Tetapi penggunaan terapi dengan samping berupa thromboembolic disorders, fatigue, intracranial hemorrhage, proteinuria, hypertension, dan bowel perforation.

Actions (login required)

View Item