Hendi Budi Fidrianto (2020) Perlindungan Hukum Terhadap Isteri Korban Pemerkosaan Yang Melakukan Aborsi Tanpa Ijin Suami. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (156kB) |
|
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf Download (59kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI.pdf Download (28kB) |
|
Text (BAB I)
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (171kB) |
|
Text (BAB II)
5. BAB II RATIO LEGIS IJIN SUAMI DALAM ABORSI DENGAN INDIKASI MEDIS DAN ABORSI KORBAN PERKOSAAN.pdf Restricted to Registered users only until 22 June 2023. Download (163kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
6. BAB III TUNTUTAN PIDANA OLEH SUAMI TERHADAP ISTERI KORBAN PERKOSAN YANG MELAKUKAN ABORSI TANPA IJIN SUAMI.pdf Restricted to Registered users only until 22 June 2023. Download (147kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
7. BAB IV PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only until 22 June 2023. Download (27kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR BACAAN)
8. DAFTAR BACAAN.pdf Download (37kB) |
Abstract
Tipe penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah yuridis normative (legal research), dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach). Permasalahan dalam tesis ini yaitu: Syarat-syarat yang harus terpenuhi dalam pelaksanaan aborsi, Ijin suami dalam pelaksanaan aborsi korban perkosaan. Bagi seseorang perempuan korban perkosaan yang mempunyai suami sangat membutuhkan keberadaan suami dalam menghadapi permasalahan sebagaimana dimaksud. Menurut penulis, sebagai suami yang isterinya hamil akibat perkosaan, hendaknya bersikap bijak. Bijak dalam hal ini adalah harus benarbenar melihat isteri sebagai korban. Suami harus dapat memberikan support kepada isteri yang hamil akibat perkosaan. Dengan begitu, beban psikis seorang isteri akan berkurang karena adanya dukungan dari suami. Berdasarkan hal tersebut, sangat terlihat betapa pentingnya izin suami bagi seorang isteri korban perkosaan yang akan melakukan aborsi. Didalam kehidupan rumah tangga akan lebih tentram apabila semua permasalahan dibicarakan bersama suami isteri. Jika suami isteri bersikap bijak dalam menghadapi kehamilan akibat perkosaan, maka aborsi tidak perlu dilakukan karena keduanya dapat menerima keadaan tersebut dan menghadapi masalah tersebut sebagai suatu cobaan dalam rumah tangga. Suami tidak menyalahkan isteri karena telah hamil akibat perkosaan, sedangkan sang isteri dapat menerima kehamilannya karena mendapat perlindungan dan support dari suami. Dengan sikap seperti itu, mereka akan tetap mempertahankan janin yang ada didalam kandungan.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TH.16-20 Fid p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Ijin Suami, Aborsi Korban Perkosaan | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence R Medicine > RG Gynecology and obstetrics > RG1-991 Gynecology and obstetrics > RG500-991 Obstetrics > RG600-650 The embryo and fetus > RG648 Spontaneous abortion. Miscarriage |
||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum > Magister Ilmu Hukum | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Fahimatun Nafisa Nafisa | ||||||
Date Deposited: | 22 Jun 2020 04:23 | ||||||
Last Modified: | 22 Jun 2020 04:23 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/95860 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |