Nur Risti Fauziah (2020) Implikatur Dalam Tuturan Kampanye Calon Presiden Republik Indonesia Pemilu 2019: Kajian Pragmatik. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (892kB)
	Text (DAFTAR ISI) 2. DAFTAR ISI .pdf Download (228kB)
	Text (ABSTRAK) 3. ABSTRAK .pdf Download (30kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I PENDAHULUAN .pdf Download (265kB)
	Text (BAB II) 5. BAB II KERANGKA TEORI .pdf Restricted to Registered users only until 28 June 2023. Download (230kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 28 June 2023. Download (197kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB IV ANALISIS DATA .pdf Restricted to Registered users only until 28 June 2023. Download (659kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8. BAB V PENUTUP .pdf Restricted to Registered users only until 28 June 2023. Download (109kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9. DAFTAR PUSTAKA .pdf Download (196kB)
	Text (LAMPIRAN) 10. LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only until 28 June 2023. Download (921kB) | Request a copy

Abstract

Tuturan yang tidak mengemukakan pesan yang sebenarnya banyak ditemukan pada kampanye pemilu khususnya kampanye pemilu 2019. Tuturan tersebut berupa pesan implisit. Dengan topik implikatur, akan mengkaji lebih dalam pesan-pesan implisit dalam tuturan kampanye calon Presiden Republik Indonesia pemilu 2019. Teori implikatur tersebut berdasarkan tindak tutur ilokusi dari Searle. Penelitian dilakukan dengan metode deskripstif kualitatif. Dalam penggunaan metode ini dilakukan dua tahapan, yaitu pertama dengan teknik simak bebas libat cakap, kemudian dilanjutkan dengan teknik catat. Temuan menunjukkan lima implikatur, yaitu (1) implikatur representatif dengan wujud wujud menuntut, menguatkan, menjelaskan, menunjukkan, (2) implikatur direktif dengan wujud mengajak, menyuruh (3) implikatur komisif dengan wujud menolak, menyatakan kesanggupan, berjanji (4) implikatur ekspresif dengan wujud menyindir, (5) implikatur deklarasi dengan wujud melarang. Bentuk implikatur yang memiliki frekuensi kemunculan paling banyak adalah implikatur ekspresif dengan wujud menyindir. Implikatur tersebut digunakan dalam kampanye calon Presiden Repubik Indonesia pemilu 2019 karena berfungsi memersuasif pola pikir masyarakat.

Actions (login required)

View Item