Sofyan Sawri (2019) “Friksi Politik-Agama Dalam Kontestasi Elektoral Pilkada Dki Jakarta 2017-2022 (Studi Atas Pembentukan Jejaring Konstituen Anies Baswedan - Sandiaga Uno)”. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (1MB)
	Text 2. ABSTRAK.pdf Download (345kB)
	Text 3. DAFTAR ISI.pdf Download (433kB)
	Text 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (416kB)
	Text 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIK.pdf Restricted to Registered users only until 14 August 2023. Download (497kB) | Request a copy
	Text 6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 14 August 2023. Download (358kB) | Request a copy
	Text 7. BAB IV GAMBARAN UMUM DAN SEJARAH PILKADA DKI JAKARTA.pdf Restricted to Registered users only until 14 August 2023. Download (521kB) | Request a copy
	Text 8. BAB V PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 14 August 2023. Download (661kB) | Request a copy
	Text 9. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 14 August 2023. Download (412kB) | Request a copy
	Text 10. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (408kB)

Abstract

Studi ini mempelajari mengenai friksi politik dan agama dalam kontestasi pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017, pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta menjadi momentum politik nasional yang mendeskripsikan fenomena menarik. Tak ayal, Pilkada DKI Jakarta 2017-2022 menyedot perhatian publik, tidak hanya masyarakat Indonesia, tetapi juga mancanegara. Aktifitas politik yang ditampilkan dalam setiap babak pertarungan dikhususkan sebagai mobilisasi massa pemilih. Bahkan, menariknya, konfigurasi kekuatan politik masing- masing kandidat tidak hanya memanfaatkan jaringan politik formal seperti pada Pilkada DKI Jakarta 2007 dan 2012, tetapi juga simpul politik non-formal. Mempelajari tentang kemengan Anies-Sandi pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari faktor agama. Menunjukkan bahwa agama sebagai preferensi utama masyarakat memilih pasangan Anies-Sandi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua. Dengan demikian, dapat ditarik disimpulkan bahwa simpul konstituen pasangan Anies-Sandi adalah identitas agama. Karna itu, penting sekali mengkaji secara ilmiah dengan menggunakan teori akan banyak membantu dalam memperoleh informasi yang memadai tentang proses pemenangan Anies-Sandi dalam kontestasi pilkada DKI 2017. Ada permasalahan yang diteliti dalam studi ini, yang pertama adalah friksi politik yang melibatkan isu Agama dan kelompok-kelompok Agama Islam yang membawa dampak siknifikan terhadap proses pemenangan Anies-Sandi. Kemudian pembentukan simpul dan jaringan akibat dari rentetan demonstrasi politik identitas dan menjadikan superioritas identitas Agama dalam politik praktis. Teori untuk menganalisis permasalahan tersebut ada dua yaitu teori jaringan politik dan teori strategi politik. Metode penelitiannya adalah kualitatif deskriptif. Dari analisis data terlihat bahwa temuan yang pertama adalah kemengan Anies-Sandi disebabkan oleh friksi aktor politik yang dibentuk oleh jejaring Anies-Sandi dan menguatnya populisme Islam. Yang kedua yaitu kampanye Anies-Sandi yang menawarkan kebijakan pro rakyat seperti program Oke Oce dan penolakan reklamasi serta penggusuran rumah rakyat dan berhasil membuat hati pemilih milenial dan masyarakat bawah lebih tertarik. Dan Kemengan Anies-Sandi pada putaran kedua tidak bisa dilepaskan dari adanya limpahan suara dari pasangan nomor urut satu yaitu Agus-Silvi. Hal in mengindikasikan adanya actor politik yng berhasil melakukan komunikasi antara elit politik pengusung Anies-Sandi dan Agus-Silvi sehingga mereka mampu memobilisasi konsituen nomor urut pertama untuk menjatuhkan pilihannya pada pasangan nomor urut tiga di putaran kedua pilkada DKI Jakarta.

Actions (login required)

View Item