Pengaruh Penambahan Vitamin C Terhadap Kadar (-)- Epigallocatechin Gallate (Egcg) Dan Aktivitas Antioksidan Pada Seduhan Teh Hijau

Alief Putriana Rahman (2020) Pengaruh Penambahan Vitamin C Terhadap Kadar (-)- Epigallocatechin Gallate (Egcg) Dan Aktivitas Antioksidan Pada Seduhan Teh Hijau. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL KKC KK TF.02-20 Rah p.pdf

Download (523kB)
[img] Text (ABSTRAK)
2. ABSTRACT KKC KK TF.02-20 Rah p.pdf

Download (35kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI KKC KK TF.02-20 Rah p.pdf

Download (67kB)
[img] Text (BAB 1)
4. BAB I PENDAHULUAN KKC KK TF.02-20 Rah p.pdf

Download (106kB)
[img] Text (BAB 2)
5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA KKC KK TF.02-20 Rah p.pdf

Download (520kB)
[img] Text (BAB 3)
6. BAB III KERANGKA KONSEPTUAL KKC KK TF.02-20 Rah p.pdf

Download (99kB)
[img] Text (BAB 4)
7. BAB IV METODE PENELITIAN KKC KK TF.02-20 Rah p.pdf

Download (110kB)
[img] Text (BAB 5)
8. BAB V HASIL PENELITIAN KKC KK TF.02-20 Rah p.pdf
Restricted to Registered users only until 16 August 2023.

Download (430kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 6)
9. BAB VI PEMBAHASAN KKC KK TF.02-20 Rah p.pdf
Restricted to Registered users only until 16 August 2023.

Download (111kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 7)
10. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN KKC KK TF.02-20 Rah p.pdf
Restricted to Registered users only until 16 August 2023.

Download (34kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
11. DAFTAR PUSTAKA KKC KK TF.02-20 Rah p.pdf

Download (110kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
12. LAMPIRAN KKC KK TF.02-20 Rah p.pdf
Restricted to Registered users only until 16 August 2023.

Download (593kB) | Request a copy
Official URL: htttp://www.lib.unair.ac.id

Abstract

Teh hijau merupakan jenis minuman yang berasal dari daun Camelia sinensis. Teh hijau mengandung berbagai macam senyawa seperti polifenol, asam organik, asam amino, metilsantin, karbohidrat, mineral, senyawa volatile dan vitamin. Dalam teh hijau, polifenol merupakan kandungan paling besar dibandingkan senyawa lain. Kelompok polifenol yang paling banyak terkandung dalam teh hijau adalah catechin. Epigallocatechin-3 Gallat (EGCG) merupakan salah satu jenis katekin yang mendominasi kandungan katekin dalam teh hijau. Epigallocatechin-3 Gallat (EGCG) merupakan senyawa antioksidan yang mempunyai daya antioksidan paling besar dibandingkan senyawa katekin yang lain. Epigallocatechin-3 Gallat (EGCG) ampuh dalam menghambat pertumbuhan kanker pada sel manusia. Epigallocatechin-3 Gallat (EGCG) mempunyai sifat tidak stabil atau mudah terdegradasi membentuk senyawa lain seperti Thenasinensin A dan Gallocatechin Gallat (GCG). Untuk mencegah terjadinya degradasi tersebut, maka pada penelitian ini diatur suhu penyimpanan 4oC dengan wadah penyimpanan botol gelap tertutup. Selain itu, jenis metode penyeduhan dipilih menggunakan metode ekstraksi ultrasonik 80oC agar EGCG terekstrak lebih banyak. Penelitian ini fokus pada pengaruh penambahan vitamin C untuk meningkatkan stabilitas kadar EGCG dan aktivitas antioksidan pada seduhan teh hijau. Konsentrasi vitamin C yang ditambahkan sebanyak 1 mg, 1,5 mg, 2 mg, 2,5 mg dan 3 mg dengan kadar seduhan teh hijau sebesar 10 g/L. Penentukan kadar EGCG menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Pada penentuan aktivitas antioksidan (IC50) digunakan metode DPPH (2,2- diphenyl-1-picrylhydrazyl) kemudian diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Parameter validasi metode yang dianalisis pada penelitian ini adalah selektivitas/spesifisitas, linieritas, akurasi dan presisi sesuai dengan persyaratan kategori I. Pada selektivitas dan spesifisitas, Nilai Rf EGCG standar dan sampel adalah 0,49. Hal ini memenuhi persyaratan penerimaan (Rf =0,3-0,8). Nilai Rs Nilai Rs pada standar EGCG dan analit EGCG pada beberapa sampel lebih besar dari 1,27 ( Rs>1,25). Nilai Rs tersebut memenuhi persyaratan penerimaan. Nilai purity spektra EGCG pada standar dan sampel sekitar 0,99 (mendekati 1). Hal tersebut menunjukkan nilai korelasi yang baik. Berdasarkan nilai Rf, Rs dan purity, maka metode yang digunakan dapat dikatakan selektif dan spesifik.Uji linieritas dengan metode KLT-Densitometri pada rentang konsentrasi standar EGCG sebesar 0,103 μg/totolan hingga 1,028 μg/totolan menunjukkan bahwa hubungan antara konsentrasi dengan respon detektor (area) linier. Pada penelitian ini evaluasi linieritas menggunakan parameter koefisien korelasi (r) dengan persyaratan penerimaan nilai r mendekati 1, relative process standar deviation value (Vxo) dengan persyaratan penerimaan tidak melebihi 5% dan ANOVA linierity testing dengan persyaratan penerimaan sig ≤0,05. Koefisien korelasi (r) pada uji linieritas ini diperoleh r=0,996 dengan persamaan linier y=7363x +622,5, Nilai relative process standar deviation value (Vxo) sebesar 3,48%, serta nilai ANOVA linierity testing sebesar sig = 0,00. sehingga dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan pada penelitian ini bersifat linier. Uji akurasi dilakukan untuk memperoleh nilai persentasi perolehan kembali atau recovery analit EGCG dalam sampel. Sampel ekstrak yang digunakan dalam uji akurasi berasal dari seduhan teh hijau dengan penambahan vitamin C 3 mg/mL. Uji akurasi dilakukan dengan cara addisi standar EGCG sebesar 80%, 100% dan 120% pada sampel ekstrak teh hijau+vitamin C 3mg . Menurut AOAC tahun 2013, untuk konsentasi analit antara 1%-10% mempunyai persyaratan penerimaan sebesar 92%-105%. Berdasarkan hasil penelitian, penambahan standar EGCG 80%, 100% dan 120% diperoleh % recovery ± SD masing- masing sebesar 99,330% ± 1,52, 103,753% ± 1,04 dan 93,632% ± 0,37. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode analisis penentuan kadar EGCG dalam sampel ekstrak teh hijau+ vitamin C metode KLT-Densitometri menghasilkan nilai rata-rata % recovery yang dapat diterima (memenuhi persyaratan parameter akurasi) Penentuan presisi dilakukan dengan cara pengukuran kadar analit EGCG secara berulang pada 6 replikasi sampel yang telah ditambahkan standar EGCG dengan konsentrasi 100%. Menurut AOAC tahun 2013, untuk konsentasi analit antara 1%-10% mempunyai persyaratan penerimaan presisi kurang dari 2%. Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 5.8 penambahan standar EGCG 100% diperoleh rata-rata % recovery ± SD sebesar 103,753% ± 1,04 dan nilai RSD sebesar 1,006 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode analisis penentuan kadar EGCG dalam sampel ekstrak teh hijau+ vitamin C dengan metode KLT- Densitometri ini menghasilkan nilai RSD yang dapat diterima (memenuhi persyaratan parameter presisi) Penetapan kadar EGCG dilakukan pada 6 sampel yaitu Ekstrak dari Teh Hijau (TH), Ekstrak dari Teh Hijau ditambah Vitamin C 1 mg (THVC1), 1,5 mg (THVC2), 2 mg (THVC3), 2,5 mg (THVC4) dan 3 mg (THVC5). Penetapan kadar EGCG juga dilakukan pada variasi waktu penyimpanan yaitu pada 0 hari, 1 hari, 2 hari, 3 hari dan 4 hari. Kadar EGCG pada sampel diperoleh antara 1,16% b/b hingga 3,027% b/b. Konsentrasi penambahan vitamin C yang memperoleh kadar EGCG terkecil dan terbesar masing-masing adalah penambahan vitamin C 2,5 mg pada penyimpanan 4 hari dan penambahan vitamin C 2,5 mg pada penyimpanan 0 hari. Berdasarkan analisis statistika, penambahan vitamin C 1 mg hing 3 mg pada sampel tidak mempengaruhi stabilitas EGCG. Persen penurunakan kadar EGCG mengalami fluktuatif selama waktu penyimpanan 4 hari pada ekstrak TH, THVC1, THVC2, THVC3, THVC4 dan THVC5 masing-masing adalah 19,93%, 10,89%, 21,08%, 18,18%, 28,56% dan 9,76%. Aktivitas antioksidan diukur pada sampel seduhan Teh Hijau (TH), Teh Hijau + Vitamin C 1 mg (THVC1), Teh Hijau + Vitamin C 1,5 mg (THVC2), Teh Hijau + Vitamin C 2 mg (THVC3), Teh Hijau + Vitamin C 2,5 mg (THVC4), Teh Hijau + Vitamin C 3 mg (THVC5). Aktivitas antioksidan ditunjukkan dengan nilai IC50 dari setiap sampel pada waktu penyimpanan hari ke-0 hingga hari ke-4. Penambahan Vitamin C 1 mg, 1,5 mg, 2 mg, 2,5 mg dan 3 mg memberikan pengaruh yang signifikan dalam mencegah kenaikan IC50 Teh Hijau (TH), Teh Hijau + Vitamin C 1 mg (THVC1), Teh Hijau + Vitamin C 1,5 mg (THVC2), Teh Hijau + Vitamin C 2 mg (THVC3), Teh Hijau + Vitamin C 2,5 mg (THVC4), Teh Hijau + Vitamin C 3 mg (THVC5). Persen kenaikan IC50 selama waktu penyimpanan 4 hari pada ekstrak TH, THVC1, THVC2, THVC3, THVC4 dan THVC5 masing-masing adalah 227%, 125,50%, 111,73%, 79%, 67,29% dan 66,52%.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKC KK TF.02-20 Rah p
Uncontrolled Keywords: EGCG, Vitamin C, Green tea, IC50.
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Farmasi
Creators:
CreatorsNIM
Alief Putriana RahmanNIM051714153001
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorNoor Erma Nasution M, Prof. Dr. .S.,AptNIDN 0028115204
Thesis advisorDjoko Agus Purwanto, Prof. Dr. M.Si., AptNIDN 0008055906
Thesis advisorIsnaeni, Dr. M.S., AptNIDN 0013015603
Thesis advisorBambang Tri Purwanto, Dr. M.Si., AptNIDN 0010065702
Thesis advisorJuni Ekowati, Dr. M.Si., AptNIDN0006026703
Depositing User: Yuliana Ariandini Ayuningtyas
Date Deposited: 16 Aug 2020 03:23
Last Modified: 16 Aug 2020 03:23
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/97424
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item