Intan Amalia (2020) Kemampuan Produksi Ujaran Pada Penderita Afasia Bilingual Karena Stroke Di Dep/Smf Ilmu Penyakit Saraf Rsud Dr. Soetomo Surabaya. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN JUDUL) 1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (510kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (288kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (309kB)
	Text (BAB I PENDAHULUAN) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (364kB)
	Text (BAB II KAJIAN PUSTAKA) 5. BAB II KAJIAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 17 August 2023. Download (440kB) | Request a copy
	Text (BAB III METODOLOGI PENELITIAN) 6. BAB III METODOLOGI PENELITAN.pdf Restricted to Registered users only until 16 August 2023. Download (357kB) | Request a copy
	Text (BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN) 7. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 16 August 2023. Download (552kB) | Request a copy
	Text (BAB V SIMPULAN DAN SARAN) 8. BAB V SIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 16 August 2023. Download (326kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (347kB)
	Text (LAMPIRAN) 10. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 17 August 2023. Download (765kB) | Request a copy

Abstract

Kesempurnaan pemrosesan bahasa ditentukan oleh kondisi fisiologis dan psikologis otak pengguna bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kemampuan produksi ujaran bahasa pertama (bahasa Jawa) dan bahasa kedua (bahasa Indonesia) serta mencari apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan produksi ujaran bahasa pertama dengan bahasa kedua pada penderita afasia yang disebabkan karena stroke di Dep/SMF Ilmu Penyakit Saraf di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode gabungan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif karena adanya perbedaan pertanyaan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan produksi ujaran pada masing-masing bahasa tidak berada di tingkat yang sama. Kesulitan produksi ujaran pada Subjek PA001, PA002, dan PA003 tidak dapat digeneralisasikan karena masing-masing subjek memiliki bentuk pola kesulitan yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil evaluasi bahasa, Subjek PA001 dan Subjek PA002 yang merupakan penderita afasia motorik memiliki nilai evaluasi bahasa yang rendah, sedangkan Subjek PA003 yang merupakan penderita afasia sensorik memiliki nilai evaluasi bahasa yang tinggi. Hasil evaluasi Bahasa ini juga menunjukkan bahwa kemampuan berbahasa pada penderita afasia tidak hanya dipengaruhi dari penggunaan bahasa yang dominan digunakan. Adanya persamaan fonologi dalam bahasa Jawa dan bahasa Indonesia telah membantu subjek penelitian untuk memproduksi ujaran secara tepat selama melakukan repetisi kata. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan produksi ujaran pada penderita afasia bilingual karena stroke di Dep/SMF Penyakit Saraf RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Actions (login required)

View Item