Catherine Victoria Br. Situmeang (2019) Kegagalan Vietnam dalam Mengatasi Bride Trafficking ke Tiongkok. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (928kB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (205kB) |
|
Text
3. DAFTAR ISI.pdf Download (217kB) |
|
Text
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (336kB) |
|
Text
5. BAB II KEBERHASILAN TRANSNATIONAL CRIMINAL ORGANIZATIONS(TCOs) DALAM MELANGGENGKAN BRIDE TRAFFICKINGVIETNAM KE TIONGKOK.pdf Restricted to Registered users only until 2 September 2023. Download (422kB) | Request a copy |
|
Text
6. BAB III STATUS PEREMPUAN VIETNAM DI TENGAHBUDAYA PATRIARKI.pdf Restricted to Registered users only until 2 September 2023. Download (307kB) | Request a copy |
|
Text
7. BAB IV KETIDAKMAMPUAN NEGARA DALAM MENERAPKAN GOODGOVERNANCE MENGENAI PENANGANAN ISUBRIDE TRAFFICKING.pdf Restricted to Registered users only until 2 September 2023. Download (454kB) | Request a copy |
|
Text
8. BAB V KESIMPULAN.pdf Restricted to Registered users only until 2 September 2023. Download (237kB) | Request a copy |
|
Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (304kB) |
Abstract
Pada tahun 2018, Vietnam ditetapkan sebagai negara peringkat 1 se-Asia Tenggara yang memiliki tingkat bride trafficking tertinggi. Masih pada tahun yang sama, Vietnam juga masuk ke deretan 10 besar negara di dunia yang penduduk perempuannya banyak terlibat dalam aktivitas bride trafficking. Mayoritas bride Vietnam dikirim ke Tiongkok untuk dinikahkan dengan laki-laki disana. Padahal di sisi lain, pemerintah Vietnam sejatinya telah melakukan berbagai upaya progresif untuk menyelesaikan permasalahan bride trafficking. Pemerintah membuat aturan hukum nasional mengenai anti-perdagangan perempuan, membentuk perjanjian dengan negara-negara lain di level subregional, regional, maupun internasional, bekerja sama dengan komunitas lokal, dan menguatkan sanksi hukum bagi pihak trafficker. Kontradiksi di atas pada akhirnya memunculkan sebuah pertanyaan yaitu mengapa tingkat bride trafficking Vietnam ke Tiongkok masih tinggi sampai dengan tahun 2018, meski pemerintah Vietnam telah melakukan langkah-langkah progresif untuk mengatasi masalah tersebut. Guna menjawab pertanyaan itu, penulis mengelaborasikan konsep globalisasi, transnational criminal organizations (TCOs), budaya patriarki, dan good governance. Kemudian, penulis mengumpulkan data-data yang bersumber dari buku, jurnal, tesis, serta electronic sources yakni artikel, dokumen resmi, dan berita. Penulis menemukan bahwa TCOs memiliki peran besar dalam melanggengkan aktivitas bride trafficking Vietnam ke Tiongkok. Di samping itu, penulis juga menjelaskan faktor-faktor lainnya yang melatarbelakangi tingginya tingkat bride trafficking Vietnam ke Tiongkok hingga tahun 2018 yakni “the power of patriarchal culture” di Vietnam dan ketidakmampuan negara dalam menerapkan good governance mengenai penanganan isu bride trafficking.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS.HI 25/20 Sit k | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Bride Trafficking, Tiongkok, Transnational Criminal Organizations (TCOs), Vietnam | ||||||
Subjects: | J Political Science > JZ International relations > JZ5-6530 International relations > JZ1305-2060 Scope of international relations. Political theory. Diplomacy > JZ1464-2060 Scope of international relations with regard to countries, territories, regions, etc. | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Dwi Marina | ||||||
Date Deposited: | 02 Sep 2020 06:16 | ||||||
Last Modified: | 02 Sep 2020 06:16 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/98422 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |