PENGARUH PEMBERIAN ALLOPURINOL TERHADAP PERUBAHAN KADAR ASAM URAT PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN HIPERURISEMIA (Penelitian dilakukan di Poli Ginjal dan Hipertensi RSUD Dr. Soetomo Surabaya)

Sedyaningrum Purbaning Prasasti, FF (2009) PENGARUH PEMBERIAN ALLOPURINOL TERHADAP PERUBAHAN KADAR ASAM URAT PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN HIPERURISEMIA (Penelitian dilakukan di Poli Ginjal dan Hipertensi RSUD Dr. Soetomo Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-prasastise-14469-kkbkk-2-p.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Salah satu gangguan ginjal yang paling banyak ditemukan dan merupakan masalah yang sangat penting dalam bidang nefrologi adalah penyakit ginjal kronik (PGK) (Bakri, 2005). Penyakit ginjal kronik ditandai oleh berbagai gangguan biokimiawi seperti asidosis metabolik, azotemia, hiperurisemia, ketidakseimbangan elektrolit seperti hipernatremia, hiperkalemia, hiperphospatemia, hipermagnesia (Kasper, 2001). Hiperurisernia adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat serum, pada laki-laki >7.0 mg/dl dan pada perempuan >6.0 mg/dl. Prevalensi hiperurisemia di masyarakat diperkirakan antara 2.3 hingga 17.6% (Petra, 2006; Hawkins and Rahn, 2006). Asam urat merupakan suatu produk hasil degradasi purin baik endogen maupun eksogen dan merupakan suatu senyawa yang tidak memiliki fungsi fisiologis bagi tubuh. Kadar asam urat normal didalam tubuh untuk laki-laki adalah <7.0 mg/dl sedangkan untuk wanita adalah <6.0 mg/dl. Sebanyak 75% dari asam urat yang ada didalam tubuh akan diekskresikan melalui ginjal dan sisanya diekskresikan melalui saluran cerna setelah sebelumnya mengalami degradasi oleh bakteri kolon (Pagana and Pagana, 2002; Hawkins and Rahn, 2006). Gangguan fungsi ginjal pada kondisi PGK akan menyebabkan ekskresi dari asam urat tidak berjalan dengan normal, sehingga kadar asam urat dalam darah meningkat dan akan menimbulkan hiperurisemia. Peningkatan kadar asam urat serum dapat membentuk kristai1-kristal urat di ginjal dan akan mengendap di dalam interstitium medular ginjal, tubulus atau sistem pengumpul yang akhirnya akan menyebabkan gagal ginjal akut maupun kronik (Wilson and Price, 1995; Obemayr, 2008). Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan terhadap kondisi hiperurisemia pada pasien penyakit ginjal kronik agar tidak memperparah kondisi ginjal pasien. Terapi farmakologi yang dapat diberikan untuk mengatasi kondisi hiperurisemia pada pasien PGK adalah dengan allopurinol. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian allopurinol terhadap perubahan kadar asam urat pasien antara sebelum dan sesudah terapi dan mengkaji masalah terkait obat (drug related problem), dalam hal ini berupa efek samping dari allopurinol, overdose dan interaksi obat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang dilakukan secara prospektif pada pasien yang berobat di poli ginjal dan hipertensi RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada periode 19 Februari 2009-19 Mei 2009. Kriteria inklusi adalah pasien PGK stadium 3, 4 dan 5 (tidak dialisis) yang berobat di poli ginjal dan hipertensi selama periode penelitian dan memiliki kadar asam urat >7.0 mg/dl untuk laki-laki dan untuk perempuan >6.0 mg/dl serta didapatkan data laboratorium berupa BUN, Serum kreatinin, SGOT, SGPT. Kriteria eksklusi adalah pasien PGK stadium 3, 4 dan 5 (tidak dialisis) tidak melakukan kontrol lagi setelah 1 bulan f5 hari sejak kunjungan sebelumnya, pasien yang tidak mengikuti anjuran dokter dalam mengkonsumsi allopurinol, pasien dengan riwayat alergi allopurinol, pasien dengan riwayat dan atau sedang menderita keganasan. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa kadar asam urat pasien untuk seluruh stadium PGK, balk dengan dosis allopurinol lx 100 mg maupun 2x 100 mg, cenderung mengalami penurunan. Dari total 46 sampel, sebanyak 37 orang pasien mengalami penurunan asam urat setelah terapi. Dan 37 orang yang asam uratnya menurun, terdapat 19 orang yang mampu mencapai target terapi. Namur terdapat enam orang pasien mengalami peningkatan kadar asam urat setelah terapi. Serta terdapat satu orang pasien dengan kadar asam urat yang tetap setelah terapi. Pada PGK stadium 3 kadar asam urat pasien antara sebelum dan sesudah terapi dengan dosis 1 x 100 mg menunjukkan perubahan yang berbeda secara bermakna (p= 0.04). Demikian pula untuk PGK stadium 4, pemberian allopurinol dosis 1x100 mg menunjukkan perubahan kadar asam urat yang berbeda secara bermakna (p= 0.006). Sedangkan untuk PGK stadium 5 tidak menunjukkan perubahan kadar asam urat yang bermakna (p=0.098). Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama satu bulan mendapat terapi allopurinol, pasien tidak mengalami reaksi toksik seperti skin rash, jaundice dan hepatitis. Serta adanya penggunaan yang bersamaan antara allopurinol daft ACE-I serta thiazid tidak dijumpai adanya allopurinol hypersensitivity syndrome (AHS) meskipun penggunaan tersebut telah bersifat kronik. Selain pasien yang menggunakan allopurinol bersama dengan thiazid tidak mengalami peningkatan asam urat setelah terapi, umumnya kadar asam urat pasien cenderung turun meskipun belum mencapai target terapi. Disamping itu terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kadar asam urat pasien, antara lain : (1) kepatuhan diet pasien; (2) penggunaan obat¬obatan yang dapat mempengaruhi klirens asam urat; (3) tingginya kadar asam urat pasien sebelum terapi; (4) penurunan fungsi ginjal. Dari uraian diatas maka dapat disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak untuk setiap stadium PGK dan juga untuk masing-masing dosis allopurinol agar diperoleh hasil yang optimal dan dapat mewakili profil perubahan asam urat pada kedua kondisi tersebut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF 195-10 Pra p (Fulltext tidak tersedia/Fulltext not available)
Uncontrolled Keywords: DRUG UTILIZATION
Subjects: R Medicine
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology
R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM300-666 Drugs and their actions
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Klinis
Creators:
CreatorsNIM
Sedyaningrum Purbaning Prasasti, FFUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorBudi Suprapti, Dra., M.Si., Apt,UNSPECIFIED
Thesis advisorNunuk Mardiana, dr., SpPD-KGHUNSPECIFIED
Thesis advisorEndang Martiniani, Dra., M.Pharm.,Apt.UNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email okta@lib.unair.ac.id
Date Deposited: 29 Mar 2011 12:00
Last Modified: 29 Jul 2016 05:21
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9861
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item