UJI EFEKTIVITAS IN VITRO OBAT SARIAWAN BENTUK GEL EKSTRAK ETANOL DAUN Cassia alata Linn DALAM BASIS CARBOMER ETD 2020 (Terhadap Candida albicans)

Widyasworo Ratri, FF (2008) UJI EFEKTIVITAS IN VITRO OBAT SARIAWAN BENTUK GEL EKSTRAK ETANOL DAUN Cassia alata Linn DALAM BASIS CARBOMER ETD 2020 (Terhadap Candida albicans). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-ratriwidya-14596-kkbkk-2-u.pdf

Download (943kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Sariawan merupakan bahasa awam untuk berbagai macam lesi atau benjolan yang timbul di rongga mulut. Jenis sariawan yang sering timbul sehari¬hari pada rongga mulut dalam istilah kedokteran gigi disebut Stomatitis Aftosa Recurrent atau SAR (Casiglia, 2002). Sampai saat ini, penyebab utama timbulnya sariawan belum diketahui. Para ahli menduga ada banyak hal yang menjadi penyebabnya, diantaranya adanya infeksi jamur pads mulut dan saluran kerongkongan (Melverina,2004). Beberapa spesies jamur terlibat dalam infeksi mulut, akan tetapi tidak diketahui seberapa besar pentingnya. Hanya Candida albicans yang paling sering dijumpai dalam sariawan (Vemon,1992). Salah satu tanaman berkhasiat yang ada di Indonesia adalah Cassia alata Linn (ketepeng cina). Daun ketepeng cina mengandung rein, rein aloe emodin, rein aloe emodin diantron, aloe emodin, asam krisofanat, zat samak, krisarobin, kaempferol 3-o-soforisida, tanin, dihidroksimetilantrakuinon dan beta karoten (Palanichamy dan Nagarajan,1990). Asam krisofonat dan krisofanol pada daun Cassia alata Linn merupakan senyawa yang berperan sebagai antifungi (Ibrahim dan Osman, 1995). Ekstrak daun ketepeng cina menunjukkan aktivitas yang sangat besar dalam melawan 2 jenis bakteri dan 5 jenis jamur, termasuk di dalamnya adalah Candida albicans (Makinde et al, 2007) Pada penelitian ini dilakukan uji pendahuluan terhadap ekstrak etanol daun Cassia alata Linn mulai dari 25 ppm sampai 5000 ppm. Akan tetapi yang memberikan hasil efektif terhadap jamur uji hanya pads konsentrasi 160, 200 dan 250 ppm. Sedangkan nistatin sudah efektif dari konsentrasi 25 sampai 250 ppm. Oleh karena itu, dalam pembuatan sediaan ekstrak etanol daun Cassia alata Linn dalam basis gel carbomer ETD 2020 dimulai pada konsentrasi 3,44% yang merupakan konsentrasi terendah yang diuji berdasarkan konversi konsentrasi efektif ekstrak pada uji pendahuluan terhadap konsentrasi nistatin (3,33% b/b) yang beredar di pasaran. Konsentrasi ekstrak etanol daun Cassia alata Linn selanjutnya (8, 12, 16, 20, 25 %b/b) disesuaikan dengan hasil penelitian Abo et, al. Sediaan nistatin sebagai kontrol positif digunakan dengan konsentrasi 3,33% (b/b). Pada pembuatan sediaan kontrol positif, ditambahkan tween 80 (0,001%) karena nistatin memiliki kelarutan yang rendah dalam air. Sehingga, pada pembuatan sediaan obat sariawan gel ekstrak etanol daun Cassia alata Linn juga ditambahkan tween 80 dengan konsentrasi yang sama. Penambahan propilenglikol dimaksudkan sebagai humektan. Sediaan yang diperoleh kemudian dievalnasi meliputi uji karakteristik sediaan (pengamatan organoleptis, pengukuran pH, pengukuran daya mucoadhesive) dan uji efektivitas (berdasarkan pembentukan zona hambat terhadap jamur Candida albicans dengan metode difusi). Seluruh data hasil pengamatan diuji statistik dengan metode ANAVA satu arah dilanjutkan dengan uji Honestly Significant Difference (HSD). Dari evaluasi organoleptis diketahui bahwa penambahan ekstrak etanol daun Cassia alata Linn memberikan warna hijau tua yang mengalami peningkatan intensitas warna sesuai dengan peningkatan kadar, sedangkan nistatin memberikan warna kuning. Sediaan memiliki bau khas sesuai dengan bahan aktifnya. Dari hasil pengukuran pH didapatkan hasil pH basis, kontrol positif, Formula I, II, III, IV, V, VI, VII dan VIII berturut-turut adalah 7,11+0,01; 7,33+0,02; 6,43+0,01; 6,42+0,01; 6,43+0,01; 6,40+0,01; 6,41+0,01; 6,41+0,01; 6,43+0,01; dan 6,43+0,01. Keseluruhan formula memberikan nilai yang sesuai dengan pH oral mucous (5 - 9,5). Uji statistika pH menunjukkan penurunan nilai pH seiring dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak etanol daun Cassia alata Linn. Dari hasil penentuan daya mucoadhesive terhadap pembanding menunjukkan daya mucoadhesive basis, kontrol positif, Formula I, II, III, IV, V, VI, VII dan VIII berturut-turut adalah 90,95 + 0,09; 87,04 + 0,09; 85,35 + 1,78; 87,25 + 0,79; 87,76 + 0,26; 72,70 + 0,50; 72,70 + 0,50; 72,96 + 0,41; 72,39 + 0,18 ; dan 72,70 + 0,50 %. Uji statistika daya mucoadhesive menunjukkan bahwa daya mucoadhesive basis lebih kecil dari daya mucoadhesive pembanding, dan daya mucoadhesive seluruh formula lebih kecil dari basis. Hasil uji efektivitas obat sariawan bentuk gel menunjukkan bahwa formula ekstrak etanol daun Cassia alata Linn dengan konsentrasi 3,55% - 25% (b/b) tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Hal ini tidak sesuai dengan hasil uji pendahuluan dimana ekstrak etanol daun Cassia alata Linn dengan konsentrasi tersebut efektif terhadap jamur uji. Keadaan tersebut diduga terjadi karena hambatan pelepasan bahan aktif (asam krisofonat) oleh basis dan bahan-bahan yang ada dalam komponen ekstrak. Dugaan tersebut diperkuat dengan hasil uji efektivitas sediaan nistatin 3,33% b/b (kontrol +) yang memberikan daya hambat lebih kecil bila dibandingkan dengan diameter zona hambat larutan nistatin 250 ppm (0,025%). Keseluruhan hasil uji efektivitas ini tidak dipengaruhi oleh adanya penambahan tween 80, etanol 96% maupun basis, karena ketiga bahan tersebut tidak memberikan daya hambat terhadap jamur uji. Dari penelitian ini disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan penggantian basis yang memiliki viskositas dan afinitas lebih rendah dibandingkan carbomer 1%b/b, serta dapat pula dilakukan penggantian bentuk sediaan menjadi sediaan cair sehingga tidak mengalami hambatan pelepasan bahan aktif.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF 110-10 Rat u (Fulltext tidak tersedia/Fulltext not available)
Uncontrolled Keywords: MEGAKARYOCYTES; MEDICINAL PLANTS; CASSIA (GENUS)
Subjects: R Medicine
R Medicine > RV Botanic, Thomsonian, and eclectic medicine
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmastika
Creators:
CreatorsNIM
Widyasworo Ratri, FFUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorTristiana Erawati, Dra., M.Si, Apt,UNSPECIFIED
Depositing User: Unnamed user with email okta@lib.unair.ac.id
Date Deposited: 30 Mar 2011 12:00
Last Modified: 01 Aug 2016 10:26
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9886
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item