Eliza Kurnia Hafidyati, FF (2008) EFEK VANADIL SULFAT TERHADAP PERBAIKAN SEL PANKREAS PADA MENCIT (Mus Musculus) YANG MENGALAMI DIABETES MELLITUS OLEH INDUKSI STREPTOZOTOCIN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2011-hafidyatie-14682-kkbkk-2-e.pdf Download (879kB) | Preview |
Abstract
Diabetes mellitus merupakan penyakit degeneratif yang cenderung mengalami peningkatan di berbagai belahan dunia. Laporan data epidemiologi McCarty dan Zimmet menunjukkan jumlah pe,lderita diabetes mellitus di dunia tercatat 175,4 juta pada tahun 2000 (tan diperkirakan mengalami peningkatan 2 kali lipat (239,3 juta) pada tahun 2010. Berdasarkan etiologinya, diabetes mellitus dikiasifikasikan menjadi 2 kelompok besar, yaitu diabetes mellitus tipe 1, dan diabetes mellitus tipe 2. Dua karakteristik panting dari diabetes mellitus tipe 2 adalah, terjadinya resistensi insulin, yaitu kegagalan jaringan perifer untuk merespon insulin fisiologis, serta dislungsi set 13 pankreas yaitu kegagalan untuk segera merespon kenaikan kadar gtukosa dalam darah. Resistensi jaringan terhadap insulin yang menyebabkan konaisi diabetes mellitus berhubungan dengan peningkatan aktivitas enzim tyrosine phosphatase. Enzim ini dalam keadaan normal berfungsi untuk menghentikan transpor glukosa ke dalam jaringan saat kadar gl''kosa dalam darah telah mencapai kondisi basal dengan cara menghentikan insulin signaling. Nainun pada keadaan adanya peningkatan aktivitas enzim tyrosine phosphatase, insulin signaling lebih cepat terhenti dan tidak dapat memberikan efek metabolik, khususnya terhadap glukosa, sehingga terjadi keadaan diabetes mellitus. Bahen yang menunjukkan kernampuan dalam penghambatan aktivitas tyrosine phosphatase salah satunya adalah vanadil sulfat. Selain itu, vanadil sulfat juga diketahui dapat melindungi set beta dari kerusakan lebih lanjut, serta meregenerasi set beta pankreas pada tikus yang mengalami kerusakan akibat induksi streptozotoain. Penghambatan secara spesifik pada aktivitas tyrosine phosphatase disertai dengan perbaikan fungsional pada set islet pankreas dapat menjadi target terapi potensial terhadap sindrom metabo,ik dan diabetes tipe 2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian vanadil sulfat, dalam 3 dosis berbeda yaitu 5, 30, 100 mg/kg BB, terhadap set beta pankreas hewan c }ba (mencit) yang menderita diabetes dengan metode histokimia yaitu pewarnaan aldehyde fuchsin. Untuk menginduksi diabetes mellitus, mencit jantan galur BaIb-C diberikan injeksi strepto_otocin 100 mg/kg BB pada hari ke- I dan diberikan injeksi kedua strepto. otocin 50 mg/kg pada hari ke-14 dalam pembawa dapar sitrat dengan pH 6,8 secara intraperitoneal. Glukosa darah diukur pada hari ke-0, 14 dan 21. Rata-rate kadar glukosa darah acak pada mencit meningkat secara berrnakna pada hari ke-21 (F(1,21) = 7,465; p = 0,012) dari 162,2 ± 21,3 mg/dL menjadi 184,3 ± 27,1 m ;/dL. Setelah terjadi diabetes mellitus pada mencit (pada hari ke-21), diberikan sus oensi vanadil sulfat dalam CMC Na sekali sehari selama 7 (tujuh) hari dengan dosis 5, 30 dan 100 mg/kg. Kadar glukosa darah kemudian diukur pada hari ke-28. Hasil pengukuran glukosa darah setelah mencit mendapatkan treatment dengan vanadil sulfat menunjukkan penurunan kadar glukosa darah secara bennakna (Ft,,19)= 8,823; p = 0,002). Penurunan kadar glukosa darah signifikan mulai vanadil sulfat dosis 5 mg/kg (p = 0,013), lebih rendah pada dosis 30 mg/kg (p ; 0,001), demikian pula pada dosis 100 mg/kg. Ini menunjukkan bahwa vanadil sulfat efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah pada kondisi diabetes mellitus. Setelah diukur glukosa darahnya keinudian mencit dimatikan, diambil ja-ingan pankreas dan disimpan dalam formalin dengan dapar pH netral untuk kernudian dipreparasi secara histokimia dengan aldehyde filch.sin untuk diamati di bawah mikroskop cahaya. Pada mencit diabetes, jaringan pankreas mengalami kerusakan oleh streptozotocin yang bekerja spesifik merusak sel beta pankreas. Sel beta pankreas menjadi lebih sedikit jumlahnya, terletak saling berjauhan dengan batas antar set yang tidak jelas. Pada mencit yang mendapat treatment vanadil sulfat, terjadi peroaikan jaringan pankreas, yang dilihat dengan adanya peningkatan jumlah serta ukuran islet langerhans, disertai peningkatan jumlah sel beta. Dari keseluruhan hasil penelitian ini, diketahui bahwa vanadil sulfat dapat memberikan efek perbaikan pada jaringan pankreas mencit yang mengalami kerusakan ak;bat induksi streptozotocin, dimana proses tersebut semakin meningkat dengan adanya peningkatan dosis vanadil sulfat. Untuk mendukung hasil tersebut, perlu dilakukan berbagai penelitian mengenai pengaruh vanadil sulfat terhadap regenerasi se' beta pankreas melalui analisis kuantitatif secara 1ebih lanjut.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FF 187-10 Haf e (Fulltext tidak tersedia/Fulltext not available) | ||||||
Uncontrolled Keywords: | BLOOD SUGAR; DIABETIC | ||||||
Subjects: | R Medicine R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM300-666 Drugs and their actions |
||||||
Divisions: | 05. Fakultas Farmasi > Farmasi Klinis | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email okta@lib.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 31 Mar 2011 12:00 | ||||||
Last Modified: | 02 Aug 2016 07:40 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9901 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |