HANGESTY, TENDRI CINDY, NIM. 050210203 E (2006) PENGARUH PERBANDINGAN OBAT-POLIMER DAN KECEPATAN PENGADUKAN TERHADAP UKURAN PARTIKEL SERTA KANDUNGAN OBAT PADA MIKROPARTIKEL KETOPROFEN (dibuat dengan metode Emulsification Cross-Linking ). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2007-hangestyte-4446-ff3307-k.pdf Download (408kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2007-hangestyte-4446-ff3307-min.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Mikropartikel didefinisikan sebagai bahan padat berupa partikel sferis berukuran antara 1-1000 pm, terbuat dari polimer, lilin atau bahan-bahan yang melindungi diantaranya polimer sintetis yang mudah terbiodegradasi serta modifikasi produk alami seperti amilum, gom, protein, lemak dan Jilin. Mikropartikel dapat diaplikasikan untuk bahan obat yang sukar larut dalam air, mengendalikan pelepasan obat, mencegah iritasi mukosa GIT, mengurangi efek samping obat serta mengurangi frekuensi minum obat. Pembuatan mikropartikel dapat mengatasi waktu paruh yang pendek dan iritasi mukosa GIT. Ketoprofen mempunyai waktu paruh pendek, oleh karena itu dibuat menjadi mikropartikel yang mempunyai waktu paruh lebih lama menggunakan polimer gelatin. Polimer gelatin merupakan polimer alami dan biokompatibel, disamping itu gelatin dapat dicerna di GIT dan tingkat hidrolisisnya dapat disesuaikan dengan mengatur kekerasan gelatin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan obat¬polimer serta kecepatan pengadukan yaitu 1:0,5; 1000 rpm (F A), 1:0,5; 1500 rpm (F B), 1:1; 1000 rpm (F C), 1:1; 1500 rpm (F D), 1:1,5; 1000 rpm (F E), 1: 1,5; 1500 rpm (F F) terhadap mutu fisik serta kandungan obat dari mikropartikel ketoprofen yang dibuat dengan metode koaservasi cross-linking. Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi mikropartikel yaitu morfologi mikropartikel, ukuran mikropartikel, kandungan bahan obat dan kandungan lengas. Mikropartikel yang dihasilkan berwarna agak kekuningan, tidak berbau dan berbentuk kurang beraturan (kurang sferis). Pada pengukuran rentang ukuran mikropartikel yang dibuat dengan kecepatan pengadukan 1000 rpm pada perbandingan obat-polimer 1:0,5; 1:1 dan 1;1,5 memperlihatakan bahwa hasil rentang ukuran mikropartikel yang diperoleh adalah antara 308,76 p.m sampai 1543,80 p.m; antara 308,76 µm sampai 1132,12 gm dan antara 514,60 gm sampai 1543,80 µm. Sedangkan pada mikropartikel yang dibuat dengan kecepatan pengadukan 1500 rpm pada perbandingan obat¬polimer 1:0,5; 1:1 dan 1;1,5 memperlihatkan bahwa hasil rentang ukuran mikropartikel yang diperoleh adalah antara 257,30 gm sampai 1543,82 p.m; antara 257,30 gm sampai 900,56 gm dan antara 686,14 gm sampai 1543,82 p.m. Pada penetapan kadar ketoprofen dalam mikropartikel menunjukkan bahwa mikropartikel dengan perbandingan 1:0,5; 1:1 dan 1:1,5 yang dibuat dengan kecepatan pengadukan 1000 rpm adalah 59,19±1,26; 66,07±0,38 dan 69,74±0,29. Sedangkan yang dibuat dengan kecepatan pengadukan 1500 rpm dengan perbandingan 1:1; 1:0,5 dan 1:1,5 adalah 57,76±1,03; 63,85±0,37 dan 67,81±0,12. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah gelatin sebagai polimer dapat meningkatkan ukuran dari mikropartikel ketoprofen dan kandungan bahan obat, sedangkan peningkatan kecepatan pengadukan dapat menghasilkan mikropartikel yang lebih halus dan agregasi antar partikel yang lebih kecil, menurunkan ukuran mikropartikel juga menurunkan kandungan bahan obat.

Actions (login required)

View Item