PENGARUH PERBANDINGAN OBAT-POLIMER DAN SUHU PEMBUATAN TERHADAP UKURAN SERTA KANDUNGAN BAHAN OBAT MIKROPARTIKAL KETOPROFEN (Pembuatan Mikropartikll Ketoprofen Dari Polimer Gelatin Dengan Metode Emulsification crosslinking )

Ekawati, Emilia, NIM. 050210171 E (2008) PENGARUH PERBANDINGAN OBAT-POLIMER DAN SUHU PEMBUATAN TERHADAP UKURAN SERTA KANDUNGAN BAHAN OBAT MIKROPARTIKAL KETOPROFEN (Pembuatan Mikropartikll Ketoprofen Dari Polimer Gelatin Dengan Metode Emulsification crosslinking ). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK 192_07 Eka p.pdf

Download (458kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2008-ekawatiemi-5732-ff19207-min.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Ketoprofen merupakan golongan antiinflamasi non steroid (AINS) derivat asam propionat yang memiliki efektivitas sifat antiinflamasi sedang yang dapat menyebabkan gangguan saluran cerna dan reaksi hipersensitivitas, dapat menyebabkan efek samping lain seperti tukak lambung, praktis tidak larut dalam air sehingga dapat mempengaruhi laju disolusi dan kecepatan absorbsi ke dalam sirkulasi sistemik. Mikropartikel mempunyai ukuran berkisar dari diameter 1-1000 mikron, dapat digunakan untuk menaikkan potensi penyerapan bahan obat, mengurangi iritasi lambung, mendapatkan obat lepas lambat (mengontrol pelepasan obat). Mikropartikel dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain suspensi udara, koaservasi/ pemisahan fase, dan penguapan pelarut. Teknik koaservasi/ pemisahan fase dengan cara emulsification cross-linking merupakan teknik yang relatif mudah dikerjakan dan tidak membutuhkan peralatan yang mahal. Polimer yang digunakan adalah gelatin karena merupakan polimer yang biokompatibel, biodegradable dan tidak berbahaya. Bentuk sediaan mikropartikel, membantu dispersi bahan yang tidak larut dalam air ke dalam media air. Dalam bentuk sediaan ini, bahan obat terjebak dalam polimer sehingga polimer dapat menahan difusi bahan obat lepas dari polimer dan diharapkan sediaan akan mengeliminasi pelepasan bahan obat di lambung serta melepaskan bahan obat secara berkesinambungan sehingga dapat mencegah iritasi saluran cerna, waktu paruh plasma menjadi lebih panjang, bahan obat dapat lebih lama berada di dalam tubuh, masa kerja obat lebih panjang, dan tidak cepat dieliminasi dari dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan menentukan ukuran partikel dan kandungan bahan obat dari mikropartikel ketoprofen yang dibuat dengan menggunakan metode emulsification crosslinking pada suhu pembuatan 10°C, 24 - 27°C ( suhu kamar) dan pada suhu 50°C. Mikropartikel ketoprofen dibuat dengan perbandingan obat- polimer yang berbeda, yaitu 1 : 1 dan 1 :1,5 dan suhu pembuatan yang berbeda, yaitu suhu 10°C, suhu 24-27°C(suhu kamar) dan suhu 50°C. Pada proses pembuatan mikropartikel ketoprofen, digunakan kecepatan pengadukan 1000 rpm, yang dilakukan pada suhu 10°C, 24-27°C(suhu kamar) dan suhu 50°C. Setelah itu dilakukan pengujian ukuran mikropartikel dan kandungan ketoprofen terhadap mikropartikel pada berbagai perbandingan obat-polimer dan suhu pembuatan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan rentang ukuran mikropartikel ketoprofen yang dibuat pada suhu 10°C adalah antara 411,6 µm sampai 1029 µm untuk perbandingan 1:1. Sedangkan pada perbandingan obat-polimer = 1:1,5 didapat ukuran antara 617,4 µm sampai 1029 µm . Pada mikropartikel ketoprofen yang dibuat pada suhu 24-27°C (suhu kamar), hasil rentang ukuran mikropartikel yang diperoleh adalah antara 205,8 µm sampai 617,4 µm untuk perbandingan 1:1. Sedangkan pada perbandingan 1:1,5 didapat ukuran antara 308,7 µm sampai 926,1 µm . Pada mikropartikeI ketoprofen yang dibuat pada suhu 50°C (suhu kamar) dengan perbandingan obat¬polimer = 1:1, dan 1:1,5, hash rentang ukuran mikropartikel yang diperoleh adalah antara 205,8 µm sampai 617,4 µm, dan antara 308,7 µm sampai 720,3 µm . Dari hasil penelitian diambil kesimpulan semakin tinggi jumlah polimer gelatin dan semakin rendah suhu pembuatan, didapat ukuran mikropartikel yang semakin meningkat. Kandungan bahan obat yang diperoleh menunjukkan mikropartikel ketoprofen dengan perbandingan 1:1 dan 1:1,5 yang dibuat pada suhu 10°C adalah 63,56 ± 0,60 dan 75,73 ± 1,62, 24-27° C adalah 58,8 + 0,53 dan 71,89 + 0,33, Sedangkan yang dibuat pada suhu 50°C adalah 54,42 ± 2,04 dan 63,98 ± 1,84. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin meningkat jumlah polimer yang digunakan dan dan semakin rendah suhu pembuatan, diperoleh kandungan bahan obat yang semakin tinggi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKB KK-2 FF 192/07 Eka p
Uncontrolled Keywords: MICROPARTICULATED PROTEIN; GELATIN
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS200-201 Pharmaceutical dosage forms
Divisions: 05. Fakultas Farmasi > Farmastika
Creators:
CreatorsNIM
Ekawati, Emilia, NIM. 050210171 EUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorRetno Sari, Dra., M.Sc., Apt.UNSPECIFIED
Depositing User: Sulistiorini
Date Deposited: 07 Jan 2008 12:00
Last Modified: 09 Jul 2017 17:51
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/9983
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item