Neng Ad’ha Aprilani (2020) Modernisasi Angkatan Laut China Dan Pengaruhnya Terhadap Keseimbangan Militer Di Pasifik Barat Daya Tahun 2017-2019. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN AWAL) 1. COVER.pdf Download (808kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (183kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (193kB)
	Text (BAB I) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (437kB)
	Text (BAB II) 5. BAB II PENGARUH DAN KEPENTINGAN CHINA DI PASIFIK BARAT DAYA.pdf Restricted to Registered users only until 8 October 2023. Download (410kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6. BAB III MODERNISASI ANGKATAN LAUT CHINA DAN KESEIMBANGAN MILITER DI PASIFIK BARAT DAYA 2017-2019.pdf Restricted to Registered users only until 8 October 2023. Download (724kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7. BAB IV RESPON NEGARA DOMINAN DI PASIFIK BARAT DAYA TERHADAP PENGARUH DAN MODERNISASI ANGKATAN LAUT CHINA.pdf Restricted to Registered users only until 8 October 2023. Download (298kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8. BAB V KESIMPULAN.pdf Restricted to Registered users only until 8 October 2023. Download (220kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (284kB)

Abstract

Modernisasi angkatan laut China atau dikenal sebagai People’s Liberation Army Navy (PLAN) ini berkembang secara signifikan karena mencakup seluruh fasilitas PLAN. Ini menunjukkan bahwa China mulai berfokus pada maritim tidak hanya untuk laut yang dekat dengan teritorial namun juga meluas ke Pasifik Barat Daya. Pasifik Barat Daya merupakan wilayah strategis untuk beberapa negara termasuk China yang saat ini telah meningkatkan pengaruhnya ke negara-negara di Pasifik Barat Daya. Namun, sebelum China mulai meningkatkan pengaruhnya di kawasan Pasifik Barat Daya, terdapat beberapa negara yang secara tradisional telah mendominasi kawasan ini yaitu Amerika Serikat, Australia, New Zealand, dan Prancis. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana angkatan laut China dapat mengakibatkan perubahan keseimbangan militer di kawasan Pasifik Barat Daya dengan menggunakan China threat theory dari Realisme Strategik. Penelitian ini berargumen bahwa China meningkatkan pengaruhnya di kawasan Pasifik karena untuk mendapatkan peluang strategis dalam menghadapi pluralitas global di era cosmocracy melalui Belt and Road Initiative (BRI). Hal ini kemudian menyebabkan adanya kekhawatiran ancaman China di Pasifik Barat Daya terutama karena China yang memodernisasi angkatan lautnya yaitu PLAN. Oleh karena itu, negara-negara yang secara tradisional mendominasi Pasifik Barat Daya melakukan peningkatan kapabilitas militernya seperti merelokasi personelnya dan mengganti kapalnya dengan model terbaru. Selain itu, di Pasifik Barat Daya juga terjadi penguatan kerja sama pada kapabilitas militer dan juga memunculkan kompetisi penyebaran pengaruh oleh Amerika Serikat, Australia, New Zealand dan Prancis terhadap negara-negara di Pasifik Barat Daya. Penelitian ini menemukan bahwa salah satu kepentingan China di Pasifik Barat Daya yaitu untuk mendapatkan sumber daya alam dan melindungi jalur komunikasi lautnya. Selain itu pada kompetisi penyebaran pengaruh, negara-negara menetapkan kebijakan dan strateginya seperti Amerika Serikat dengan Free and Open Indo-Pacific, Australia dengan Step-up, New Zealand dengan Pacific Reset, dan Prancis dengan Pivot.

Actions (login required)

View Item