Anggraini, Yesicca Dwi, NIM. 050312706
(2009)
PENGARUH JUMLAH CHITOSAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAN PROFIL PELEPASAN MIKROPARTIKEL KETOPROFEN-ALGINAT-CHITOSAN (Dibuat dengan metode orifice-ionic gelation).
Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Ketoprofen merupakan obat golongan NSAID yang memiliki waktu paruh plasma yang pendek, mengiritasi saluran cerna, tidak stabil terhadap cahaya, dan praktis tidak larut dalam air. Untuk mengurangi efek mengiritasi saluran cerna dari ketoprofen maka dilakukan penjeratan ketoprofen dalam polimer dalam bentuk mikropartikel.
Mikropartikel ketoprofen-alginat-chitosan dibuat dengan metode orifice-ionic gelation dengan perbandingan ketoprofen-alginat-chitosan 1:1:0,25; 1:1:0,5; 1:1:0,75; 1:1:1, dan sebagai kontrolnya digunakan mikropartikel ketoprofen¬alginat dengan perbandingan 1:1 tanpa penambahan chitosan. Pembuatan mikropartikel dengan cara meneteskan larutan dispersi ketoprofen dalam Na¬alginat 5% w/v ke dalam larutan chitosan-CaC12. Lalu didiamkan selama 20 menit. Mikropartikel dikumpulkan dan dipisahkan dari larutan chitosan-CaC12 kemudian disaring dan dicuci dengan aquadest dingin. Kemudian mikropartikel yang telah terbentuk dimasukkan ke dalam larutan glutaraldehid 25%w/w selama 1 jam. Lalu dilakukan penyaringan, dicuci dengan aquadest dingin lalu dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 40°C.
Evaluasi yang dilakukan meliputi pengamatan dengan spektrofotometer inframerah, bentuk dan morfologi, distribusi ukuran, kandungan lengas, kandungan bahan obat, dan profil pelepasan dari mikropartikel tersebut.
Hasil pemeriksaan mikropartikel menggunakan spektrofotometer inframerah menunjukkan bahwa ada interaksi antara alginat dan chitosan dan jumlah chitosan tidak mempengaruhi ikatan yang terjadi antara alginat-chitosan (gugus-gugusnya sama).
Hasil pemeriksaan bentuk dan morfologi dari mikropartikel menunjukkan bahwa dengan meningkatnya jumlah chitosan maka mikropartikel menjadi lebih kasar (permukaan dindingnya tidak halus, tampak bergerigi) dan menjadi semakin lebih porous.
Hasil pemeriksaan distribusi ukuran menunjukkan bahwa pada perbandingan ketoprofen-alginat-chitosan 1:1:0,25; 1:1:0,5; 1:1:0,75; 1:1:1 diperoleh rentang ukuran partikel antara 1014,99-1108,32 µm, 1108,32-1201,65µm, 1201,65-1294,98µm, 1201,65-1294,98µm. Dan pada mikropartikel kontrol tanpa penambahan chitosan diperoleh rentang ukuran 1014,99-1108,32µm. Dengan meningkatnya jumlah chitosan, ukuran partikel yang dihasilkan semakin besar.
Hasil pemeriksaan kandungan bahan obat dalam 100 mg mikropartikel diperoleh data pada perbandingan ketoprofen-alginat-chitosan 1:1:0,25; 1:1:0,5; 1:1:0,75; 1:1:1 kandungan bahan obatnya sebesar 44,39±0,77 %, 46,32±1,07 %, 38,55±1,03 %; 32,32±0,41%. Dan pada mikropartikel kontrol tanpa penambahan chitosan kandungan bahan obatnya sebesar 43,50±0,10 %. Dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pada perbandingan ketoprofen-alginat-chitosan 1:1:0,5 memiliki kandungan bahan obat yang paling besar.
Hasil dari profil pelepasan bahan obat dari mikropartikel dalam media cairan lambung buatan tanpa pepsin pH 1,2 ± 0,05 dari masing-masing formula
menunjukkan bahwa pada formula dengan dengan perbandingan ketoprofen¬alginat-chitosan 1:1:0,5 pelepasan ketoprofen dari mikropartikel adalah yang paling lambat.
Actions (login required)
 |
View Item |
