Andre Steven Tjahja Bintaraedi (2011) PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN PENGUATAN ISOTONIK DAN LATIHAN PENGUATAN ISOKINETIK TERHADAP TORSI PUNCAK OTOT QUADRICEPS PEREMPUAN SEHAT. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2012-bintaraedi-23050-ppds-ifr-k.pdf Download (302kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s2-2012-bintaraedi-19273-ppdsifr-1.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Latihan penguatan isokinetik meningkatkan torsi puncak otot quadriceps perempuan sehat berusia 20 - 40 tahun.Latihan penguatan isotonik meningkatkan torsi puncak otot quadriceps perempuan sehat berusia 20 - 40 tahun. 3. Tidak ada perbedaan peningkatan torsi puncak otot quadriceps antara latihan penguatan isokinetik dengan latihan penguatan isotonik pada perempuan sehat berusia 20 - 40 tahun setelah berlatih selama 3 minggu. Latihan penguatan isotonik dapat diberikan sebagai pilihan yanglebihsederhanadan murahdalam tatalaksanalatihan penguatan. Tetapiuntuk rumah sakitbesar tetap diperlukan alat latihan isokinetik karenamemilikikelebihan tertentu. Perlu dilakukan penelitian untuk melihat efek latihan penguatan terhadap firingdan jumlah motor unit, area potong lintangotot dan jenis serat otot. Perlu dilakukan penelitian untuk mengevaluasi efek latihan penguatan isokinetik dan isotonik terhadapkelompok orang sakitataucederayangmemerlukan latihan penguatan.

Actions (login required)

View Item