Maharani, Karolina Livi, NIM. 050210172 E (2007) FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK TEH HIJAU BERBASIS SUKROSA DENGAN METODE GRANULASI BASAH (Pengaruh Hadar Hidroksipropil Metilselulosa 2910 3 cps Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Mutu Fisik Tablet). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2008-maharanika-9340-ff1550-k.pdf Download (382kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s1-2009-maharanika-8931-ff1550-f.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Teh saat ini dikonsumsi di seluruh dunia bukan hanya sebagai minuman segar tapi teh juga berkembang bagi kesehatan dan pengobatan. Teh bukan saja sebagai antioksidan, tetapi juga sebagai bahan antikanker dan antiarteriosklerosis. Kebiasaan mengkonsumsi teh sudah merupakan bagian dari kehidupan sehari¬-hari. Walaupun sekarang sudah ada teh celup dan teh bubuk tetapi tetap saja membutuhkan waktu lebih lama dalam penyiapannya. Alternatif adanya tablet hisap diharapkan dapat semakin menghemat waktu dalam mengkonsumsi teh tanpa menghilangkan manfaat utamanya. Dalam penelitian ini ekstrak kering teh hijau diformulasikan menjadi sediaan tablet hisap ekstrak teh hijau dengan dosis 100 mg yang sangat praktis penggunaannya dan memberikan rasa yang enak sehingga digemari anak-anak dan juga orang dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh HPMC 2910 3 cps dengan kadar 1%, 2% dan 3% terhadap mutu fisik tablet hisap ekstrak teh hijau yang dibuat dengan metode granulasi basah dan menentukan kadar HPMC 2910 3 cps optimal yang dapat menghasilkan tablet hisap yang baik. HPMC yang ditambahkan tiap formula berbeda-beda, yaitu 1% pada FII, 2% pada FIII, 3% pada FIV dengan FI sebagai kontrol tanpa penambahan HPMC. Pada awal proses dilakukan uji kualitatif terhadap bahan-bahan penelitian, yang dilanjutkan dengan pemeriksaan mutu fisik granul yang meliputi kandungan lengas, sudut diam, kecepatan alir. Pemeriksaan menunjukkan bahwa granul memiliki mutu fisik yang baik. Selanjutnya granul dicetak menjadi tablet berdiameter 13 mm menggunakan alat pencetak tablet (penekan hidrolik) dengan tekanan 1 ton selama 3 detik. Setelah itu dilakukan pemeriksaan mutu fisik terhadap tablet yang dihasilkan meliputi pemeriksaan kekerasan, kerapuhan dan waktu melarut tablet. Hasil pemeriksaan kekerasan untuk FI, FII, FIII dan FIV berturut-turut sebesar 13,19 ± 0,22 kP; 14,15 ± 0,36 kP; 15,36 ± 0,18 kP; dan 16,24 ± 0,03 kP pemeriksaan kerapuhan berturut-turut sebesar 1,22 ± 0,13 %; 1,16 ± 0,06 %; 0,97±0,08 %; dan 0,94 ± 0,05 % sedangkan pemeriksaan waktu melarut berturut¬-turut sebesar 4,50 ± 0,07 menit; 5,27 ± 0,20 menit; 5,85 ± 0,03 menit; dan 6,15 ± 0,14 menit. Dari hasil analisis statistik diperoleh adanya perbedaan kekerasan yang bermakna antara FI dengan FII, FIII, dan FIV, demikian pula antara FII, FIII, dan FIV. Sedangkan pada kerapuhan terdapat perbedaan bermakna antara FI dengan FIII dan FIV. Analisis terhadap waktu melarut menunjukkan perbedaan bermakna antara FI dengan FII, FIII, dan FIV, juga FII dengan FIII dan FIV. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan adanya peningkatan kekerasan, waktu melarut dan penurunan kerapuhan dari tablet seiring dengan adanya peningkatan kadar HPMC 2910 3 cps. Kadar HPMC 2910 3 cps 2% merupakan kadar optimal untuk menghasilkan tablet hisap ekstrak teh hijau dengan mutu fisik yang memenuhi persyaratan. Dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penyimpanan terhadap stabilitas mutu fisik tablet dan aseptabilitas tablet.

Actions (login required)

View Item