Sigit Gozali (2020) Politik Multikulturalisme Masyarakat Sekitar Klenteng Kwan Sing Bio Tuban Dalam Pembangunan Patung Kwan Sing Tee Koen. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (611kB) |
|
Text (ABSTRAK)
2.ABSTRAK.pdf Download (350kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
3.DAFTAR ISI.pdf Download (445kB) |
|
Text (BAB I)
4.BAB I.pdf Download (572kB) |
|
Text (BAB II)
5.BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 5 November 2023. Download (475kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
6.BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 5 November 2023. Download (680kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
7.BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 5 November 2023. Download (340kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (348kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
9. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 5 November 2023. Download (467kB) | Request a copy |
|
Text
7-071411331020 Sigit Gozali Ilmu Politik (embargo) - foto deanwar.pdf Restricted to Registered users only Download (311kB) | Request a copy |
Abstract
Pengakuan agama Khonghucu sebagai agama resmi Indonesia tidak serta merta membuat umat Khonghucu bisa mengeksrpresikan keagamaannya dengan leluasa. Gerakan penolakan pembangunan patung Kwan Sing Tee Koen atas dasar menyalahi aturan merupakan tindakan yang tidak menjunjung tinggi semangat multikulturalisme. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui multikulturalisme umat Khonghucu dan masyarakat Khong Hucu yang berkaitan dengan Klenteng Kwan Sing Bio. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik penentuan informan adalah menggunakan tekhnik purposive sampling dan jumlah informan dalam penelitian ini adalah enam orang. Penelitian ini menggunakan teori kewargaan multikultural dan gagasan Ko-eksistensi dan Proeksistensi sebagai pisau analisa untuk menjelaskan permasalahan penelitian, yaitu persepsi umat Khonghucu tentang multikulturalisme dan pandangan masyarakat dalam pembangunan patung dewa kwan Sing Tee Koen. Semangat multikulturalisme ini bersumber dari semangat kebangsaan melalui Cong Su Tiong Si (ajaran Khonghucu), Rahmatan Lil Alamin (ajaran Islam) dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan bersumber dari agama yang menjadi landasan penghormatan dan penghargaan terhadap keberagaman. Dalam hak polietnis, penolakan pembangunan patung ini sebagai bentuk sikap intoleransi dalam kebebasan berekspresi terhadap simbol agama dan upaya kaum minoritas menjadi bagian dari masyarakat Tuban. Sedangkan dalam hak keterwakilan, umat minoritas tidak memiliki kekuatan untuk memperjuangkan agenda kaum minoritas karena tidak memiliki perwakilan di parlemen karena terbatasnya akses politik.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS.P.46-20 Goz p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Multikulturalisme, Patung Kwan Sing Tee Koen, kewargaan multikultural, Coeksistensi dan Pro-eksistensi. | ||||||
Subjects: | J Political Science J Political Science > JC Political theory |
||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | hardiansah pramana abdilah | ||||||
Date Deposited: | 03 Dec 2020 19:35 | ||||||
Last Modified: | 03 Dec 2020 19:35 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/100604 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |