Santi Widowati Hapsari (2020) Peran Jepang Dalam Regionalisme Pasifik Selatan Melalui Diplomasi Tuna. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (1MB) |
|
Text (ABSTRAK)
2.ABSTRAK.pdf Download (1MB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
3.DAFTAR ISI.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
4.BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB II)
5.BAB II.pdf Restricted to Registered users only until 12 November 2023. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
6.BAB III.pdf Restricted to Registered users only until 12 November 2023. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
7.BAB IV.pdf Restricted to Registered users only until 12 November 2023. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
8.BAB V.pdf Restricted to Registered users only until 12 November 2023. Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
9.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9.DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) |
|
Text
13-Embargo Santi Widowati Hapsari - Santi Hapsari.pdf Restricted to Registered users only Download (134kB) | Request a copy |
Abstract
Skripsi ini disusun untuk menganalisis alasan Jepang memanfaatkan organisasi FFA dan WCPFC dalam mempromosikan tuna fisheries governance di wilayah Pasifik Selatan. Jepang memiliki kepentingan yang besar mengenai perikanan tuna, hal ini menjadi dasar aktivitas diplomasi tuna di Pasifik Selatan yang dilakukan melalui implementasi tuna fisheries governance. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan mengumpulkan data-data serta fakta yang menunjukkan alasan Jepang memanfaatkan dua organisasi regional perikanan di Pasifik Selatan. Melalui analisis, penelitian ini menemukan beberapa alasan Jepang memanfaatkan FFA dan WCPFC dalam mempromosikan yakni adanya kepentingan besar Jepang terakit perikanan tuna di Pasifik Selatan yang mendorong Jepang untuk menjalin kerja sama dengan FFA dalam jangka panjang dan terstruktur dengan melibatkan aktor lain dalam mempromosikan tuna fisheries governance. FFA memberikan wadah bagi Jepang untuk menjalin komunikasi dengan negara-negara Pasifik Selatan selain itu FFA yang berwenang dalam pembentukan regulasi perikanan di wilayah tersebut mendorong Jepang untuk melakukan pendekatan pada FFA. Di sisi lain, keanggotaan Jepang dalam WCPFC memudahkan Jepang dalam menyalurkan kepentingannya dalam pembentukan rezim perikanan tuna di Pasifik Selatan. Alasan berikutnya berkaitan dengan FOIP Strategy yang dikemukakan pemerintahan Shinzo Abe yang mendorong Jepang untuk aktif di wilayah Pasifik Selatan dalam menghadapi aktivitas Tiongkok yang meningkat di wilayah tersebut. Melalui FFA dan WCPFC, Jepang semakin mudah dalam mempromosikan tuna fisheries governance di wilayah Pasifik Selatan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 Fis.HI.58-20 Hap p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Jepang, Pasifik Selatan, Diplomasi Tuna, Tuna Fisheries Governance, FFA, WCPFC | ||||||
Subjects: | J Political Science > JZ International relations | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | hardiansah pramana abdilah | ||||||
Date Deposited: | 14 Dec 2020 06:42 | ||||||
Last Modified: | 14 Dec 2020 06:42 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/100734 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |